Scroll untuk baca artikel
Nasional

Ridwan Kamil dan Buya Yahya Memaknai Keindahan Kiswah Ka’bah di Jakarta

44
×

Ridwan Kamil dan Buya Yahya Memaknai Keindahan Kiswah Ka’bah di Jakarta

Sebarkan artikel ini
Pertemuan Ridwan Kamil dan Buya Yahya di Graha Begawan Nusantara, Jakarta Selatan.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu simbol religius dari tanah suci Mekah kini berada di Jakarta. Benda itu adalah kain hitam penutup Ka’bah di Masjidil Haram yang biasa disebut kiswah, sekarang bisa dilihat di Graha Begawan Nusantara, Jakarta Selatan.

Seperti diketahui, kain penutup Ka’bah atau kiswah ini diganti setiap tahun. Kain hitam yang lama dilepas untuk kemudian diganti dengan yang baru. Salah satu kiswah itu diperoleh oleh pendiri Graha Begawan Nusantara, Arie Triyono, dari Arab Saudi, pertengahan Maret 2014.

Kiswah tersebut kemudian terpasang megah di dalam ruangan berdinding kaca. Keagungan kiswah ini diapresiasi oleh arsitek Ridwan Kamil dan ulama kharismatik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya.

Keduanya diundang secara khusus ke Graha Begawan Nusantara. Usai sholat berjamaah di depan kiswah, Ridwan Kamil dan Buya Yahya dipandu oleh Arie melihat-lihat kiswah dari dekat.

Baca Juga :   Waspada Part Time Abal-abal, Pelajaran Kisah IRT Tertipu hingga Uang Rp131 Juta

Menurut Buya Yahya, kiswah lebih dari sekadar penutup untuk bangunan fisik, namun melambangkan kesucian dan keagungan Ka’bah. “Dengan jahitan emas yang mengilustrasikan kaligrafi Arab yang indah, kiswah menjadi perwujudan dari keindahan seni Islam,” kata Buya Yahya.

Ridwan Kamil menambahkan pandangannya sebagai seorang arsitek. “Tidak hanya elemen dekoratif, kiswah adalah simbol religius yang kuat. Sebagai penutup bangunan suci, kiswah memperkuat identitas religius dan kehadiran spiritual Ka’bah,” papar Kang Emil, demikian ia biasa disapa.

Memaknai Kiswah

Arie Triyono mengatakan bahwa dirinya mengundang Buya Yahya sebagai ulama. Sementara Ridwan Kamil ia nilai punya perhatian dan kepedulian pada dakwah dan pengembangan arsitektur bernuansa Islam.

Baca Juga :   Mentan Andi Amran: Cinta sebagai Fondasi Pertanian Gemilang

“Kita tahu Kang Emil itu kepeduliannya sangat tinggi pada umat Islam. Ia merancang banyak masjid, bahkan sampai di Gaza. Oleh karena itulah Kang Emil saya undang khusus kesini untuk memberi saran dan masukan pada tempat dimana kiswah kami simpan dengan baik,” papar Arie.

Seperti diketahui, Ridwan Kamil telah merancang sejumlah masjid yang tersebar di Indonesia dan luar negeri. Mulai dari Masjid Al- Irsyad (Kabupaten Bandung Barat), Masjid Al-Mumtadz (Kabupaten Bandung), Masjid Raya Asmaul Husna (Tangerang), Masjid Al-Safar (Rest Area KM 88 Tol Purbaleunyi), Masjid Raya Al-Azhar (Summarecon, Bekasi), Masjid Jami’e Darussalam, (Tanah Abang), Masjid Al-Kamil (Kabupaten Sumedang), Masjid Baiturrahman (Yogyakarta), Masjid Kubah 99 Asmaul Husna (Kota Makassar), Masjid Syaikh Ajlin (Palestina).

Baca Juga :   Kementan Permudah Perizinan Pertanian Melalui SSO dan P3T

Di akhir pertemuan, Arie mengatakan bahwa kiswah adalah pengingat akan sejarah dan tradisi Islam. Setiap pergantian kiswah mengingatkan umat Islam akan peran penting Ka’bah dalam perkembangan agama mereka. “Kiswah bukan hanya sebuah penutup kain, tetapi lambang suci yang menghubungkan hati umat Islam dengan Allah SWT,” imbuh Arie.

Penghormatan terhadap kiswah, masih menurut Arie, adalah penghormatan terhadap Islam itu sendiri. “Dalam setiap jahitan, dalam setiap serat kain, tersemat nilai-nilai kebersamaan, kesucian, dan kekaguman yang memperkuat ikatan umat Islam dengan ajaran agama mereka,” pungkas Arie.

Kiswah Ka’bah diganti setiap 1 Muharram. Penggantian kiswah Ka’bah pada 1 Muharram ini adalah perintah dari Raja Salman. Sementara untuk pencucian Ka’bah, dilakukan pada 15 Muharram. (saf)