BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Meskipun mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 masih tercatat tinggi, mencapai 136,2 miliar dolar AS, dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2024 sebesar 140,4 miliar dolar AS.
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Fadjar Majardi, dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu (11/5/2024).
Fadjar menjelaskan bahwa penurunan tersebut dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta kebutuhan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Menurutnya, posisi cadangan devisa saat ini setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, dan masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Fadjar menilai bahwa cadangan devisa yang tetap tinggi dapat mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Fadjar.
Lebih lanjut, Fadjar menyatakan bahwa Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai ke depannya, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga. Ini sejalan dengan respons bauran kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (saf/infopublik.id)
