BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Komitmen Indonesia dalam memperkuat hilirisasi industri nikel kembali diperkuat dengan langkah strategis yang melibatkan kolaborasi antara sektor publik dan swasta lintas negara.
Danantara Indonesia bersama Indonesia Investment Authority (INA) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan pertambangan global asal Prancis, Eramet, untuk membentuk platform investasi strategis yang mencakup seluruh rantai pasok nikel, dari hulu hingga hilir.
Penandatanganan kesepakatan penting ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta, dan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto serta Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Rabu (28/5).
Kolaborasi ini menjadi simbol penting dari hubungan bilateral yang makin erat antara Indonesia dan Prancis, khususnya dalam mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Bangun Ekosistem Baterai EV yang Terintegrasi
Kemitraan ini memiliki tujuan jangka panjang untuk membangun ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik (EV) yang terintegrasi, berkelanjutan, dan kompetitif secara global. Ketiga pihak akan melakukan penilaian awal terhadap proyek-proyek potensial di sektor nikel Indonesia, dan menyusun peta jalan (roadmap) kolaborasi investasi dengan memperhatikan prinsip efisiensi, nilai ekonomi, dan standar keberlanjutan internasional (ESG).
Dalam struktur kemitraan ini: Danantara Indonesia dan INA akan memfasilitasi pembiayaan jangka panjang untuk memastikan keberlangsungan proyek, Eramet akan menghadirkan keahlian teknis dan pengalaman operasional dalam pengelolaan tambang berskala besar sesuai standar global.
Kolaborasi untuk Masa Depan Energi Bersih
Kolaborasi ini juga mencerminkan dorongan strategis pemerintah dalam mewujudkan visi hilirisasi nasional di sektor pertambangan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global industri baterai dan kendaraan listrik.
“Kemitraan ini bukan hanya soal investasi, tetapi juga tentang bagaimana Indonesia mengelola sumber daya strategisnya secara berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” ujar Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Indonesia.
Sementara itu, Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur INA, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk membuka nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia secara optimal, khususnya untuk generasi mendatang.
Komitmen Internasional dalam Transisi Energi
Paulo Castellari, CEO Eramet, menyatakan kebanggaannya atas kemitraan ini dan menegaskan bahwa Eramet siap mendukung visi Indonesia dalam membangun industri nikel yang berkelanjutan dan modern.
“Kami berkomitmen membawa keahlian global dan teknologi terkini agar investasi ini menjadi motor penggerak transisi energi yang nyata di Indonesia,” tegasnya.
Momen Diplomatik Strategis
Penandatanganan nota kesepahaman ini berlangsung dalam suasana penuh makna diplomatik, memperkuat kepercayaan antara kedua negara dalam menghadapi tantangan energi global dan mendukung net zero emissions.
Kehadiran langsung Presiden Prabowo dan Presiden Macron menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar bisnis, tetapi juga bagian dari agenda geopolitik dan ekonomi global.