Sepanjang tahun 2023, Mandala berhasil mempertahankan performa stabil dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5,5 triliun.
Angka ini menunjukkan komitmen Mandala dalam menyalurkan pembiayaan yang sesuai dengan siklus kehidupan pelanggan, termasuk pembiayaan kendaraan roda dua baru dan bekas, serta pembiayaan multiguna untuk berbagai keperluan modal kerja sektor produktif, khususnya untuk usaha yang berskala mikro dan kecil.
Pada tahun ini, Mandala optimis dengan proyeksi pertumbuhan dua digit dalam penyaluran pembiayaan kepada masyarakat, sejalan dengan outlook positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pertumbuhan industri pembiayaan sebesar 10–11% di tahun 2024.
Selain Indonesia yang menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, peluang dari pemerintahan baru di tahun 2024 juga menjadi prospek pertumbuhan dan perkembangan penetrasi pasar yang lebih luas.
Christel Lasmana, Managing Director Mandala Finance menuturkan, dukungan kuat dari MUFG Group sebagai salah satu grup jasa keuangan terbesar di dunia, Mandala dapat memanfaatkan jaringan dan kapasitas MUFG dalam mengoptimalkan fundamental bisnis guna memaksimalkan layanan untuk pelanggan kami.
Dengan kolaborasi strategis dan sinergi ini, Mandala siap menavigasi tantangan serta berbagai peluang baru di industri pembiayaan untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan.”
Memasuki usia ke-27 tahun melayani masyarakat Indonesia, Mandala berkomitmen untuk terus berinovasi dengan memperkenalkan segmen baru, termasuk pembiayaan kendaraan roda empat dan perjalanan umrah, serta mengoptimalkan efektivitas channel offline maupun online guna mencapai pertumbuhan dua digit di tahun ini.
“Selain melalui 268 kantor cabang dan optimasi digitalisasi melalui aplikasi Mantis, Mandala memiliki lebih dari 90.000 Agen Mantis yang menjadi mitra untuk menjangkau konsumen di seluruh pelosok Indonesia. Kami terus memaksimalkan sumber daya ini untuk memberikan layanan yang merata di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Tentunya, hal ini juga bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Christel.