BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Industri bahan kimia khusus terus dipacu naik kelas oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) demi memperkuat struktur industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. Sektor ini dinilai strategis karena produknya dibutuhkan di berbagai bidang, mulai dari pangan, energi, hingga manufaktur.
“Industri bahan kimia khusus punya peran vital dalam mendukung sektor industri lainnya. Kini sebagian sudah mampu diproduksi di dalam negeri, dan ke depan harus makin mandiri serta kompetitif,” ujar Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier, dalam keterangannya di Jakarta.
Permintaan terhadap bahan kimia khusus di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Untuk itu, Kemenperin mendorong transformasi sektor ini agar lebih produktif, inovatif, dan berorientasi teknologi. Langkah ini mencakup peningkatan kapasitas produksi, penggunaan teknologi ramah lingkungan, hingga integrasi dengan kebutuhan industri hilir nasional dan pasar global.
Transformasi ini juga sejalan dengan prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Produk bahan kimia khusus dinilai sebagai sektor dengan nilai tambah tinggi, inovasi kuat, serta potensi pasar besar, baik domestik maupun global.
“Kami aktif membangun ekosistem pendukung, mulai dari pemberian insentif, pembangunan infrastruktur industri, hingga kolaborasi riset dan transfer teknologi,” lanjut Taufiek.
Sepanjang triwulan I 2025, sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional mencatatkan ekspor senilai USD5,35 miliar. Angka ini menempatkan kelompok industri ini dalam lima besar kontributor ekspor nasional.
Untuk memperkuat sinergi antar pelaku industri, Kemenperin turut mendukung pengukuhan pengurus baru Asosiasi Industri Kimia Khusus Indonesia (AIKKI) periode 2025–2028. Ridwan Adipoetra terpilih sebagai Ketua Umum AIKKI yang baru pada acara pengukuhan di Jakarta, 5 Juni 2025.
Ridwan menyampaikan bahwa AIKKI siap menjadi penghubung strategis antara dunia usaha dan pemerintah. “Kami akan fokus mendorong industri bahan kimia khusus agar lebih adaptif terhadap teknologi dan tren pasar, serta mendukung pembangunan industri yang berkelanjutan,” ujarnya.