KTT Bisnis Global Perdana ini menandai langkah penting menuju paradigma baru dalam kemitraan publik-swasta untuk pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Dengan menyatukan pemangku kepentingan dari berbagai negara dan sektor, forum ini membuka jalan bagi investasi yang lebih inklusif, berwawasan lingkungan, dan sejalan dengan SDGs di era pasca-pandemi.
BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Jakarta menjadi tuan rumah perhelatan KTT Bisnis Global Perdana tentang Investasi Infrastruktur Belt and Road, sebuah forum internasional yang bertujuan mendorong kolaborasi lintas sektor demi pembangunan berkelanjutan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Acara yang dibuka pada 25 Mei ini diselenggarakan bersama oleh Pemerintah Indonesia dan berbagai lembaga mitra internasional, termasuk UN Global Compact, KADIN, ICC, dan Sustainable Development Solutions Network (SDSN).
Acara yang mengusung tema “Bisnis yang Lebih Baik, Dunia yang Lebih Baik” ini merupakan bagian dari inisiatif BRI for SDG Action Platform, yang mempromosikan investasi infrastruktur berkelanjutan dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI).
Empat Prioritas Strategis Dunia Usaha
Dalam pidato kunci, Li Junhua, Wakil Sekretaris Jenderal PBB, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur rendah karbon, tangguh, dan inklusif. Sementara itu, Sanda Ojiambo, Direktur Eksekutif UN Global Compact, menyampaikan empat prioritas strategis bagi sektor bisnis global:
- Mengadopsi target dekarbonisasi berbasis sains
- Mendorong prinsip ekonomi sirkular
- Melibatkan komunitas lokal
- Memanfaatkan pembiayaan campuran (blended finance) untuk percepatan pembangunan
Ketua Xiamen Airlines, Zhao Dong, juga menyoroti pentingnya konektivitas udara dalam mendorong kemajuan “Jalur Sutra Udara” sebagai bagian dari integrasi global.
Hasil Konkrit dan Inisiatif Lintas Sektor
KTT ini menghasilkan sejumlah capaian strategis, di antaranya peluncuran laporan Transition Finance for Sustainable Development of Traditional Industries serta sembilan inisiatif lintas sektor yang fokus pada:
- Transisi energi hijau
- Pemberdayaan UKM
- Kerja sama kesehatan global
Pernyataan Bersama yang dirilis oleh Komite Pengarah Tingkat Tinggi UNGC BRI for SDG Action Platform memperkuat posisi BRI sebagai barang publik global yang mendukung pembangunan berkelanjutan melalui partisipasi bisnis yang bertanggung jawab di berbagai sektor, termasuk kesehatan, energi, pertanian, transportasi, dan infrastruktur digital.
Dialog Mendalam dan Kolaborasi Regional
Empat sesi meja bundar yang digelar membahas isu-isu mendalam seperti:
- Rantai pasok berkelanjutan untuk mineral hijau
- Inovasi layanan kesehatan
- Kepatuhan ESG
- Pengembangan kawasan industri hijau
Sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok–Indonesia, diluncurkan pula Sino–Indonesia Corporate Communities Action Network untuk mendukung pembangunan komunitas berkelanjutan dan mempercepat pencapaian SDGs di tingkat lokal.
Mekanisme KTT Tahunan dan Seruan Aksi Global
Para pemimpin bisnis yang hadir mendukung pembentukan mekanisme KTT tahunan guna memastikan keselarasan proyek BRI dengan SDGs dan mendorong adopsi standar internasional oleh sektor swasta. KTT ini ditutup dengan seruan aksi kolektif, menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menghadapi perubahan iklim dan membangun masa depan yang inklusif melalui penguatan kerja sama lintas sektor.
Kesimpulan:
Tag:
BRI, SDGs, Belt and Road, infrastruktur berkelanjutan, UN Global Compact, KADIN, investasi hijau, Jakarta, kolaborasi internasional, pembangunan berkelanjutan, blended finance, ekonomi sirkular, ESG, konektivitas udara, China-Indonesia, transformasi energi, UKM, sektor swasta, kerja sama global, perubahan iklim, jalur sutra udara, sektor kesehatan, kawasan industri hijau, UNGC