BISNISASIA.CO.ID, TIONGKOK – Perusahaan Tiongkok yang berbasis di Beijing mengumumkan bahwa mereka telah menguji prototipe pesawat komersial yang mampu terbang hampir dua kali lipat lebih cepat daripada Concorde, pesawat penumpang supersonik pertama di dunia.
Space Transportation, yang dikenal sebagai Lingkong Tianxing Technology di Tiongkok, melaporkan keberhasilan uji terbang prototipe pesawat Yunxing.
Dikutip dari Interesting Engineering, Menurut klaim perusahaan, pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan Mach 4 atau sekitar 4.932 kilometer per jam.
Perusahaan berencana melakukan uji lanjutan pada mesin pesawat bulan depan, menurut laporan South China Morning Post (SCMP).
Mereka juga berencana untuk memiliki jet supersonik berukuran penuh siap terbang pada tahun 2027.
Concorde memecahkan rekor perjalanan penumpang supersonik ketika pertama kali diperkenalkan.
Dirancang dan dibangun oleh Sud Aviation – yang kemudian menjadi bagian dari Aerospatiale (sekarang Airbus) di Prancis dan British Aircraft Corporation, Concorde masih dikenal sebagai salah satu mahakarya teknologi penerbangan.
Concorde adalah pesawat supersonik bertenaga turbojet pertama yang memasuki layanan dan mampu membawa penumpang melintasi Atlantik dengan kecepatan dua kali kecepatan suara.
Menggunakan mesin Rolls-Royce Olympus, pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimum 2.140 km per jam.
Perusahaan Tiongkok tersebut sekarang berencana memecahkan rekor ini dengan memperkenalkan pesawat komersial yang mampu terbang dengan kecepatan Mach 4.
Laporan SCMP menyebutkan bahwa perusahaan mengklaim bisa menyelesaikan perjalanan dari Beijing ke New York dalam waktu sekitar dua jam dengan pesawat baru ini.
Prototipe pesawat baru yang dirancang oleh Space Transportation juga memiliki fitur menarik lainnya.
Ini termasuk kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal serta terbang pada ketinggian sekitar 20.000 meter.
Space Transportation merancang dan memproduksi sistem transportasi luar angkasa yang bertujuan mengurangi biaya eksplorasi luar angkasa.
Didirikan pada tahun 2018 oleh Yudong Wang, dan pada tahun 2021 berhasil mendapatkan pendanaan Seri A.
Pada Mei 2022, Lingkong Tianxing berhasil menyelesaikan misi penerbangan Yao-10 dari roket Tianxing I.
Perusahaan memiliki kapabilitas desain sistem penuh, penelitian, dan pengembangan di bidang pesawat hipersonik dan roket.
Mereka memiliki pengalaman dalam desain uji penerbangan, analisis beban proyek, analisis modal, identifikasi lingkungan gaya, perencanaan jalur transmisi gaya struktural, prediksi kekuatan pra-desain, desain struktural, verifikasi kekuatan, pengujian kekuatan, dan pengujian lingkungan, menurut situs webnya.