Scroll untuk baca artikel
HeadlineNasional

Cara Unik SMKN 3 Yogyakarta Memperingati Hari Habitat

13
×

Cara Unik SMKN 3 Yogyakarta Memperingati Hari Habitat

Sebarkan artikel ini
Bulan Oktober merupakan bulan dimana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan salah satu hari dibulan ini sebagai Hari Habitat. SMKN 3 Yogyakarta sebagai sekolah Adiwiyata yang peduli dengan lingkungan sekitar memperingati Hari Habitat dengan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh Guru dan Siswa didalam kelas.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Bulan Oktober merupakan bulan dimana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan salah satu hari dibulan ini sebagai Hari Habitat.

SMKN 3 Yogyakarta sebagai sekolah Adiwiyata yang peduli dengan lingkungan sekitar memperingati Hari Habitat dengan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh Guru dan Siswa didalam kelas.

Selama kurang lebih 2 minggu, pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh Guru dan Siswa dilakukan dengan konsep Project Based Learning yang berorientasi sesuai dengan kondisi atau kebutuhan murid.

Baca Juga :   Risdianto Haleng, Pemimpin Progresif yang Menginspirasi Pemuda Kotabaru

Betti Sri Purwani, S.Pd, M.Eng, selaku Ketua Tim Adiwiyata sekaligus WKS Sarana dan Prasarana SMKN 3 Yogyakarta menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai upaya sekolah untuk membangun kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitarnya.

“Hari Habitat kami peringati agar siswa menyadari tentang lingkungan sekitarnya, namun pemahamannya dengan sudut pandang siswa yang dibantu oleh Guru Mata Pelajaran agar siswa menyadari tentang kondisi lingkungannya”, ungkap Betti dalam keterangan tertulis, Senin (18/10/2024).

Baca Juga :   Kemenhub Gandeng Bea Cukai Perkuat Operasional VTS di Palembang

Peringatan Hari Habitat ini selain sebagai momentum untuk membangun kesadaran siswa dalam kepeduliannya dengan lingkungan, juga menjadi ajang unjuk kreatifitas sesuai dengan kemampuannya.

Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi, Guru tidak mengarahkan siswa untuk berkarya namun hanya mengarahkan saja.

“Siswa membuat beraneka karya untuk membangun kesadaran dirinya dengan lingkungan, siswa dapat membuat karya dari sampah plastik yang diolah, membuat video dokumentasi, membuat poster atau lukisan, bahkan ada juga yang membuat makanan alternatif dengan bahan-bahan tertentu”, tambah Betti.

Baca Juga :   Ramadan Tiba, ShopeeFood Hadirkan Fitur Pickup dan Diskon Menarik Bagi Pengguna

Proses pembelajaran didalam kelas selama 2 minggu ini akan ditunjukan siswa dalam kegiatan Panen Karya yang diadakan pada hari terakhir. Siswa akan menunjukan hasil karyanya dalam kegiatan pameran, yang dapat dihadiri oleh orang tua. Betti mengungkapkan, “Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat menunjukan kreatifitas siswa SMK dalam membuat karya yang tidak harus sesuai dengan jurusannya, serta menjadi ajang unjuk kepedulian siswa terhadap lingkungan”