BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – SCG merangkum pandangan dan terobosannya dalam mewujudkan Masyarakat Net Zero (Net Zero Society) dalam diskusi panel Sustainability Week Asia yang diadakan oleh The Economist di Bangkok, Thailand (12/3). Thammasak Sethaudom, Presiden & CEO SCG, menegaskan pentingnya menggabungkan keunggulan bangsa-bangsa dengan teknologi mutakhir untuk mengatasi tantangan energi bersih dan merintis inovasi hijau demi perubahan berkelanjutan yang inklusif. Thammasak memimpin dengan pendekatan “Passion for Inclusive Green Growth,” yang mengarah pada terwujudnya Masyarakat Net Zero melalui pertumbuhan industri dan inovasi hijau, seiring dengan dasar operasional “ESG 4 Plus” yang diterapkan di SCG.
Menggapai keseimbangan antara penekanan emisi karbon dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan telah menjadi fokus global. Thammasak Sethaudom, Presiden & CEO SCG, menjadi pembicara ahli dalam sesi diskusi panel “Achieving Net Zero: Matching Ambition with Action” yang merupakan bagian dari Sustainability Week Asia ke-3 di The Athenee Hotel, Bangkok, Thailand.
Thammasak menjelaskan, “SCG, sebagai entitas industri yang menggunakan energi secara signifikan, berkomitmen untuk mentransformasi proses manufakturnya guna mencapai tujuan Net Zero 2050. Melalui unit bisnis SCG Cement and Green Solutions, kami telah berhasil mengembangkan Semen Rendah Karbon (Low-carbon Cement). Dengan inovasi bahan baku terbaru dan teknologi produksi terdepan, kami berhasil menciptakan campuran semen khusus yang akan mengurangi emisi karbon dioksida hingga 10%. Generasi pertama Semen Rendah Karbon kami siap diluncurkan tahun ini, sementara generasi kedua akan memberikan penurunan tambahan emisi karbon sebesar 5% dari generasi sebelumnya, dan kami terus mengembangkan generasi-generasi berikutnya untuk mengurangi emisi karbon dengan lebih efisien.”
Dalam menghadapi tantangan transformasi bisnis menuju Masyarakat Rendah Karbon, Thammasak menyoroti kendala yang muncul terkait akses energi bersih. Misalnya, untuk beralih ke proses produksi rendah karbon, perusahaan harus menemukan sumber energi bersih yang terjangkau, mudah diakses, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Thammasak menambahkan, “Teknologi memainkan peran sentral dalam transisi ke energi bersih. Integrasi teknologi dengan kekhasan setiap daerah sangat penting. Sebagai contoh, di Thailand, sebuah negara pertanian, kami dapat menggunakan limbah pertanian seperti daun tebu, jerami padi, dan cangkang jagung sebagai bahan bakar biomassa. Bahan bakar terbarukan ini bisa menggantikan bahan bakar fosil dan membantu mengurangi emisi karbon dioksida sambil tetap efisien secara biaya. Oleh karena itu, SCG meningkatkan pemanfaatan bahan bakar biomassa.”
“Selain itu, kami juga mengarahkan pengembangan produk pertanian menjadi inovasi hijau, seperti bioplastik, yang memiliki permintaan tinggi di pasar global. Langkah-langkah ini akan membantu kami mempercepat kemajuan bisnis dan ekonomi, sambil membantu menciptakan Masyarakat Net Zero yang berkelanjutan. Kolaborasi dan investasi dalam pengembangan teknologi dengan berbagai sektor sangatlah krusial,” tambah Thammasak.
Sustainability Week Asia, acara tahunan yang diadakan oleh The Economist, menjadi platform bagi lebih dari 4.000 pemimpin keberlanjutan dalam menjelajahi solusi terhadap isu-isu mendesak seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan bisnis yang berkelanjutan. Dengan tema “Achieving Climate Targets, Faster,” Sustainability Week Asia ke-3 diadakan untuk bertukar ide, diskusi mendalam, dan solusi praktis untuk mitigasi perubahan iklim serta transfer teknologi. Acara ini dihadiri oleh pemimpin industri, pembuat kebijakan, ilmuwan, organisasi internasional, organisasi nirlaba dan non-pemerintah di seluruh Asia, dengan lebih dari 2.000 peserta yang bergabung secara daring.
Thammasak Sethaudom, yang resmi menjabat sebagai Presiden & Chief Executive Officer SCG sejak 1 Januari 2024, telah mengumumkan arah dan tujuan SCG di bawah kepemimpinannya. Konsep “Passion for Inclusive Green Growth” yang diusungnya mengarah pada terwujudnya Masyarakat Net Zero yang berkelanjutan melalui inovasi hijau. SCG berkomitmen pada empat pilar utama yang akan membantu mewujudkan visi ini: (1) Organisasi yang Adaptif, (2) Inovasi Hijau, (3) Diversifikasi Organisasi, dan (4) Masyarakat Inklusif.
“Kami berada dalam posisi yang siap untuk mendorong keberlanjutan di Asia dan di seluruh dunia, dengan tujuan mewujudkan pertumbuhan Masyarakat Net Zero yang berkelanjutan melalui inovasi hijau, tanpa meninggalkan siapa pun,” tutup Thammasak. (saf)