Scroll untuk baca artikel
Luar Negeri

Melalui AI, Kosta Rika Kembalikan 36.000 Kerang ke Habitatnya untuk Memulihkan Ekosistem

36
×

Melalui AI, Kosta Rika Kembalikan 36.000 Kerang ke Habitatnya untuk Memulihkan Ekosistem

Sebarkan artikel ini
Setiap tahun, bandara di Kosta Rika menyita rata-rata enam ton kerang laut yang diambil oleh wisatawan sehingga mengakibatkan kerusakan serius pada garis pantainya

Setiap tahun, bandara di Kosta Rika menyita rata-rata enam ton kerang laut yang diambil oleh wisatawan sehingga mengakibatkan kerusakan serius pada garis pantainya.
Alat AI yang disediakan oleh negara untuk komunitas ilmiah ini dapat dilatih untuk mengklasifikasikan beragam spesies di seluruh dunia dengan benar agar dapat dikembalikan ke ekosistem

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA –  Praktik yang tampaknya tidak berbahaya seperti mengumpulkan kerang laut sebagai cinderamata memicu krisis lingkungan yang mengkhawatirkan.

Menurut penelitian dari University of Florida dan University of Barcelona, ekstraksi ini merusak ekosistem pesisir, membahayakan keanekaragaman hayati, mengubah stabilitas sedimen, dan melemahkan kemampuan garis pantai untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Juga :   Samsung TV UHD Crystal UHD 98 Inci Dipasarkan, Ini Fiturnya

Di Kosta Rika, sejumlah besar kerang disita di bandara agar tidak dibawa ke luar negeri. Selama puluhan tahun, kerang-kerang ini dikubur karena asal-usulnya – dari Pasifik atau Karibia – tidak diketahui, sehingga tidak mungkin mengembalikannya dengan aman ke laut. Tanpa klasifikasi yang tepat, mengembalikan kerang dapat menimbulkan risiko, misalnya memasukkan organisme asing, parasit, atau mikroba yang dapat mengganggu keanekaragaman hayati setempat.

Untuk mengatasi masalah ini, proyek “Back Home”, yang dipimpin oleh FIFCO dan bekerja sama dengan Imperial, Kementerian Lingkungan Hidup dan Energi, AERIS, dan University of Costa Rica, telah mengembangkan solusi yang dapat digunakan di seluruh dunia.

Baca Juga :   Singapura Cable Car Hadirkan Kabin Skyorb Pertama di Dunia

Tujuan proyek ini adalah untuk mengembalikan kerang ke habitat laut yang sesuai dengan menciptakan alat untuk mengidentifikasi asal-usulnya dan membuat protokol untuk mengembalikannya dengan aman. Selain itu, sebuah platform kesadaran publik diluncurkan untuk memperlambat ekstraksi, yang menampilkan film dokumenter dan konten edukasi.

Alat AI yang dikembangkan oleh FIFCO ini dapat mengklasifikasikan kerang laut berdasarkan ekosistem dengan menggunakan foto dan tingkat keakuratannya hingga 90% hanya dalam hitungan detik.

Baca Juga :   Banjir Bandang di Afghanistan Menewaskan Sedikitnya 153 Orang, WFP : 300 Tewas

Model ini dilatih dengan lebih dari 18.500 gambar dari 525 spesies sehingga secara efektif dapat membedakan kerang dari Karibia dan Pasifik untuk memastikan pengembalian yang tepat ke lingkungan masing-masing.

Tahun 2024, lebih dari 36.000 kerang dikembalikan ke habitat aslinya dan mengembalikan fungsinya dalam ekosistem laut. Pencapaian penting ini mengosongkan kontainer penyimpanan di satu bandara dan mengubah cara Kosta Rika mengatasi masalah tersebut.

Perusahaan ini telah menyediakan kode open-source model tersebut bagi komunitas ilmiah sehingga negara lain dapat melatih sistem klasifikasinya sendiri.