Scroll untuk baca artikel
Headline

ID FOOD Siap Menguatkan Ketahanan Pangan di Asia Tenggara

46
×

ID FOOD Siap Menguatkan Ketahanan Pangan di Asia Tenggara

Sebarkan artikel ini
ID FOOD. (Foto: Dok. ID FOOD)

BISNISASIA.CO.ID, BALI – Holding BUMN Pangan, ID FOOD, menegaskan komitmennya untuk mendukung ketahanan pangan di Asia Tenggara. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah melalui inovasi digitalisasi rantai pasok guna meningkatkan akses dan inklusivitas bagi petani, peternak, nelayan, dan UMKM.

Direktur Supply Chain Management (SCM) dan Teknologi Informasi (IT) ID FOOD, Bernadetta Raras, menyampaikan hal ini di Jakarta pada Rabu, 22 Mei 2024.

Raras menekankan bahwa digitalisasi sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan serta keberlanjutan pasokan dan distribusi pangan.

“Digitalisasi rantai pasok sangat krusial, terutama dalam mengatasi situasi darurat dan pembatasan, seperti yang kita alami saat pandemi Covid-19. Saat itu, produksi pertanian dan pergerakan rantai pasok pangan global terhambat, menyebabkan kelangkaan stok dan fluktuasi harga,” jelasnya.

Berdasarkan pengalaman pandemi, Raras menekankan bahwa digitalisasi rantai pasok di sektor pangan harus terus ditingkatkan. Di Asia Tenggara, banyak petani dan pelaku usaha pangan menghadapi tantangan dalam menyampaikan produk mereka kepada konsumen, yang sering kali menyebabkan pemborosan stok pangan dan hilangnya pendapatan.

Baca Juga :   Bank Indonesia Tegaskan Stabilitas Rupiah Terjaga

“Penataan rantai pasok yang baik melalui digitalisasi dapat membuka akses lebih luas bagi pelaku usaha pangan untuk mendistribusikan dan menjual produk mereka, serta mengurangi food loss and waste dengan penguatan rantai pasok dingin,” lanjutnya.

Dalam forum Food Security in Southeast Asia yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia pada 4-7 Mei 2024, Raras memaparkan langkah-langkah konkret yang diambil ID FOOD untuk mendorong digitalisasi rantai pasok di Indonesia. Salah satunya adalah pengembangan platform Marketplace Warung Pangan, yang menghubungkan pelaku usaha atau pemasok secara online dan offline.

Warung Pangan telah membantu menghubungkan petani lokal dengan toko-toko kecil, menawarkan layanan mulai dari transaksi hingga pengantaran. Saat ini, platform ini memiliki lebih dari 10.000 mitra UMKM di seluruh Indonesia.

Untuk menjaga integritas rantai pasok pertanian hulu-hilir, ID FOOD juga menjalankan program Makmur, sebuah kolaborasi BUMN lintas sektor dengan ID FOOD sebagai koordinator. Program ini memberikan bantuan intensif kepada para petani, termasuk pendampingan budidaya berkelanjutan, teknologi pertanian, pendanaan, asuransi, dan kepastian pasar.

Baca Juga :   IPCM Bukukan Laba Bersih Rp157 Miliar

“Program Makmur bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dengan target partisipasi 2,5 juta petani dan 300.000 hektar lahan garapan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani sekitar 10 persen dan pendapatan hingga 15 persen,” kata Raras.

Raras menambahkan, integrasi dan digitalisasi rantai pasok pangan yang dilakukan ID FOOD diharapkan dapat mengurangi biaya logistik distribusi pangan. Berdasarkan data Kementerian Keuangan 2023, biaya logistik di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, mencapai 23,5 persen dari PDB, dibandingkan dengan Singapura yang hanya 8 persen dan Filipina 18 persen. Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau, memiliki tantangan logistik yang kompleks, seperti jarak, keterbatasan infrastruktur, biaya transportasi yang tinggi, dan kurangnya konektivitas.

Baca Juga :   ID FOOD Susun Rencana Pengembangan Teknologi Industri Gula

“Dengan digitalisasi dan pemanfaatan teknologi rantai pasok dingin, kita bisa mencapai efisiensi biaya logistik. Penurunan biaya logistik akan membuat harga pangan nasional lebih kompetitif,” jelasnya.

Selain digitalisasi dan teknologi, penguatan rantai pasok pangan juga memerlukan pemenuhan regulasi seperti sertifikasi halal. “Keamanan pangan mencakup produk yang aman dikonsumsi dari aspek kepercayaan. Bagi masyarakat Muslim, produk harus memenuhi kaidah halal,” tambah Raras.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di Asia Tenggara, pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan sertifikasi produk halal. ID FOOD mendukung upaya ini dengan edukasi melalui pelatihan halal dan fasilitasi sertifikasi produk pangan halal bagi mitra UMKM.

“Dalam aktivitas bisnis, pemerintah Indonesia menjaga agar seluruh proses produksi memenuhi kaidah halal, mencakup tempat penyimpanan, area pengantaran, dan seluruh peralatan yang bersentuhan dengan bahan makanan hingga disajikan kepada pelanggan,” tutup Raras. (saf/infopublik.id)