Scroll untuk baca artikel
Finansial

Ajaib Kripto: Bitcoin Naik 9%  Pasca Pemotongan Suku Bunga, Akankah Tren Bullish Berlanjut?

36
×

Ajaib Kripto: Bitcoin Naik 9%  Pasca Pemotongan Suku Bunga, Akankah Tren Bullish Berlanjut?

Sebarkan artikel ini
Bitcoin

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Setelah minggu perdagangan yang penuh volatilitas, pergerakan harga Bitcoin (BTC) stabil selama akhir pekan dan saat ini berada di sekitar 63.000 dolar.

Minggu lalu dimulai dengan penurunan harga dari lebih $60.000 ke bawah $58.000, sementara volatilitas meningkat pertengahan minggu ketika Federal Reserve AS mengumumkan penurunan suku bunga sebesar 0,5%.

Setelah itu, harga BTC melonjak dari di bawah $59.500 menjadi lebih dari $64.000 pada hari Jumat, mencapai harga tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Data dari Soso Value menunjukkan bahwa Bitcoin ETF mencatat arus masuk minggu sebesar $397 juta periode perdagangan 16 -20 September, menandakan adanya permintaan institusi yang masih meningkat.

Selain itu, raksasa investasi BlackRock dan perusahaan teknologi Microsoft berencana meluncurkan dana lebih dari $30 miliar untuk berinvestasi dalam infrastruktur kecerdasan buatan (AI) telah mendorong kenaikan altcoin berbasis AI pekan lalu diantaranya seperti TAO dan  FET dengan mencatat kenaikan terbesar, masing-masing naik 87% dan 30%.

Sementara, Selasa (24/9/2024) pukul 09:00 WIB BTC bergerak di sekitar $62.905 turun 1,60% dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga :   Bitcoin Melonjak  Setelah Penurunan Besar, Fokus Pekan ini Data Inflasi dan The Fed

Namun, Bitcoin masih naik 9,12% dalam tujuh hari terakhir dan kapitalisasi pasar BTC berada di $1,245 Triliun. Dari sisi analisa teknikal, BTC berpotensi bergerak sideways di sekitar $60.000 – $65.000 pekan ini.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, kenaikan minggu lalu didorong setelah The Federal Reserve (The Fed) telah mengambil langkah agresif dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, dari kisaran 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5%.

Kebijakan moneter yang lebih longgar ini juga diharapkan berdampak positif bagi aset kripto, terutama Bitcoin dengan suku bunga rendah, investor akan lebih tertarik pada aset-aset dengan imbal hasil tinggi seperti kripto.”

Minggu ini dipenuhi dengan peristiwa ekonomi penting yang dapat mempengaruhi pasar. Para investor perlu waspada karena peristiwa ini berpotensi mempengaruhi Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Pada 24 September, laporan Consumer Confidence & Sentiment akan dirilis, yang mengukur optimisme atau pesimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Jika hasilnya positif, ini bisa mendorong belanja dan memberikan dampak baik bagi aset spekulatif seperti Bitcoin.

Baca Juga :   Indeks Kelaparan Indonesia Tertinggi Kedua di Asia Tenggara, Bank DBS Indonesia Dukung Ketahanan Pangan

Pada 26 September, laporan PDB kuartal kedua yang diperbarui akan menjadi sorotan. Dengan prediksi pertumbuhan 2,8%, peningkatan ini bisa memperkuat kepercayaan pada ekonomi AS, yang juga dapat berdampak positif pada Bitcoin. Di hari yang sama, data klaim pengangguran mingguan juga akan dirilis, dengan perkiraan naik menjadi 224 ribu.

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dijadwalkan memberi pidato pada 26 September. Setelah pemotongan suku bunga sebesar 0,5%, pasar sangat menantikan pernyataannya, yang berpotensi mempengaruhi sentimen pasar kripto.

Pada 27 September, laporan inflasi PCE Inti akan dirilis. Jika inflasi lebih rendah dari yang diperkirakan, peluang pemotongan suku bunga lebih lanjut akan meningkat, yang bisa memberikan keuntungan bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Kesimpulan dari rilisnya semua data ekonomi tersebut adalah bahwa hasil-hasil laporan tersebut berpotensi memberikan dampak signifikan pada pasar, termasuk Bitcoin dan aset kripto lainnya. Jika laporan kepercayaan konsumen dan sentimen ekonomi menunjukkan peningkatan, serta data PDB dan klaim pengangguran memberikan sinyal positif, hal ini bisa memperkuat kepercayaan terhadap ekonomi AS dan mendorong investor untuk mencari aset spekulatif seperti Bitcoin.

Baca Juga :   Sentimen dan Prediksi Bitcoin Menjelang Imlek 2024

Di sisi lain, pidato Jerome Powell dan laporan inflasi PCE Inti akan menjadi kunci dalam menentukan arah kebijakan moneter berikutnya. Jika inflasi lebih rendah dari perkiraan, ada kemungkinan suku bunga akan dipotong lebih lanjut, yang umumnya dapat mendorong kenaikan harga aset kripto. Secara keseluruhan, volatilitas di pasar kripto bisa meningkat tergantung hasil dari data ekonomi yang dirilis sepanjang minggu.

Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Kripto membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli aset kripto. Harga aset kripto berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.