BISNISASIA.CO.ID, BIMA – Bagi banyak warga, operasi katarak bukan hanya prosedur medis untuk menjernihkan penglihatan. Lebih dari itu, operasi ini menjadi jembatan menuju kehidupan yang lebih produktif—mulai dari meningkatkan kualitas kerja hingga membuka peluang ekonomi baru.
Harapan tersebut dirasakan ratusan penerima manfaat dari Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan wilayah sekitarnya melalui kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Operasi Katarak yang diselenggarakan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perkumpulan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK Perdami) di Rumah Sakit Tk. IV Sultan Abdul Kahir II Bima, Jumat (5/12).
Kegiatan di Bima menjadi edisi kelima sekaligus penutup rangkaian Baksos Operasi Katarak BCA pada tahun 2025. Sebelumnya, kegiatan serupa telah digelar di RSUD Maba (Halmahera Timur), Klinik Mata Vision Center (Kapuas), RSUD Lebong (Bengkulu), dan RSU Hermina (Tasikmalaya). Total penerima manfaat sepanjang 2025 mencapai 132 orang dari lima provinsi.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2001, program kolaborasi BCA dan SPBK Perdami telah membantu lebih dari 9.900 pasien menjalani operasi katarak. Aksi sosial ini berada di bawah payung Bakti BCA, program tanggung jawab sosial perusahaan yang berfokus pada kesehatan masyarakat, terutama akses terhadap layanan kesehatan mata.
Penglihatan Lebih Jernih, Kehidupan Lebih Produktif
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menjelaskan pentingnya memastikan setiap warga memiliki akses terhadap penglihatan yang sehat.
“BCA percaya bahwa memiliki penglihatan yang jernih adalah hak setiap warga negara. Operasi katarak gratis ini kami harapkan dapat mengembalikan kenyamanan dan produktivitas masyarakat,” katanya.
Hera menambahkan, bagi orang dewasa, pemulihan penglihatan dapat meningkatkan kontribusi ekonomi keluarga, sementara bagi anak-anak, penglihatan yang optimal akan mendukung prestasi akademik mereka.
Sebagian besar penerima manfaat di Bima bekerja di sektor informal seperti petani, pedagang, dan nelayan. Paparan sinar matahari yang tinggi menjadi faktor risiko utama katarak di wilayah tersebut. Dengan penglihatan yang kembali normal, mereka dapat bekerja lebih leluasa dan meningkatkan kesejahteraan ekonominya.
Apresiasi dari Rumah Sakit
Kepala RS Tk. IV Sultan Abdul Kahir II Bima, Mayor CKM dr. Arnov Lahira Eriksen, Sp.M, memberikan apresiasi atas langkah konsisten BCA dalam memperluas akses layanan operasi katarak.
“Kami berterima kasih kepada BCA atas penyelenggaraan Baksos Operasi Katarak yang menjangkau berbagai daerah. Kegiatan ini tidak hanya membuka akses pengobatan bagi warga, tetapi juga membangkitkan semangat untuk kembali hidup produktif,” ujarnya.
Komitmen BCA terhadap Kesehatan Mata
Dukungan BCA terhadap kesehatan masyarakat tidak berhenti pada operasi katarak. Di bawah payung Bakti BCA, perseroan turut menjalankan program Pemeriksaan dan Deteksi Dini Gangguan Penglihatan bagi Pelajar bertajuk “Mata Cemerlang, Prestasi Gemilang” di wilayah Bandung Raya, yang telah menjangkau 2.100 siswa.
Selain itu, BCA secara konsisten menghadirkan berbagai kegiatan sosial lainnya, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis dan Donor Darah Bakti BCA, yang sejauh ini telah memberikan lebih dari 15.900 kantong darah kepada masyarakat di berbagai daerah.
Melalui rangkaian Baksos Operasi Katarak 2025, BCA kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemulihan penglihatan bukan hanya soal kesehatan—tetapi tentang membuka kembali peluang, harapan, dan produktivitas yang lebih baik bagi warga di berbagai pelosok negeri.
