BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Holding BUMN industri pertambangan MIND ID memperkuat komitmennya dalam menanggulangi polusi plastik—jenis sampah yang menyumbang hampir 20% dari total timbulan sampah di Indonesia.
Sebagai pengelola kekayaan sumber daya mineral Indonesia, MIND ID tidak hanya berfokus pada eksplorasi dan hilirisasi, tetapi juga menjadikan kelestarian lingkungan sebagai bagian dari strategi bisnis berkelanjutan.
Aksi Nyata Lewat Teknologi dan Edukasi
Direktur Manajemen Risiko dan HSSE MIND ID, Nur Hidayat Udin, menegaskan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi momen untuk menyerukan semangat kolaboratif dalam mengakhiri polusi plastik.
“Kami menanamkan komitmen terhadap keberlanjutan. Seruan kami bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata,” ujar Nur.
Salah satu aksi konkret yang tengah berjalan adalah pembangunan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Sulawesi. RDF ini mampu mengolah hingga 50 ton sampah domestik per hari, dan menghasilkan sekitar 14 ton bahan bakar alternatif yang digunakan untuk kebutuhan energi industri.
Inovasi Sosial: Plastik Jadi Polybag dan Mulsa
Tak hanya berinovasi secara teknis, MIND ID juga memberdayakan masyarakat dalam pengoperasian mesin pemusnah sampah plastik.
Kapasitas pengolahannya mencapai 18.000 ton limbah plastik per tahun, dan mengubahnya menjadi produk turunan ramah lingkungan seperti polybag dan mulsa.
Produk ini digunakan dalam program pembibitan tanaman oleh unit-unit usaha anggota Grup MIND ID dan telah terbukti mengurangi konsumsi air secara signifikan.
Komitmen Berkelanjutan dari Sumatera hingga Papua
MIND ID menegaskan bahwa seluruh program ini merupakan langkah awal dari agenda jangka panjang.
Dengan pendekatan berbasis ekonomi sirkular, grup ini berkomitmen mengembangkan dan memperluas dampaknya, baik di internal operasional maupun komunitas sekitar.
“Kami hadir bukan hanya sebagai pelaku industri, tapi juga sebagai penjaga Bumi Pertiwi,” tutup Nur.