Scroll untuk baca artikel
Nasional

Tenun Tradisional Maluku Siap Mewarnai HUT Dekranas ke-44, Produk IKM Ambon Jadi Sorotan

33
×

Tenun Tradisional Maluku Siap Mewarnai HUT Dekranas ke-44, Produk IKM Ambon Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan (Dit. IAIKMKSK) Kementerian Perindustrian, Alexandra Arri Cahyani.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) terus berupaya menumbuhkembangkan industri kriya dan wastra Nusantara.

Wastra merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang dapat memberikan dampak ekonomi pada masyarakat, sehingga upaya penumbuhan dan pengembangan perlu terus dilakukan agar dapat berdaya saing mengikuti permintaan pasar.

Salah satu bentuk sinergi Kemenperin dan Dekranas dalam pengembangan wastra nusantara adalah program Pendampingan Pengembangan Motif dan Pewarnaan Alam bagi Sentra IKM Tenun di Kota Ambon yang telah dilaksanakan pada 17 – 20 April 2024.

Direktur Jenderal IKMA, Reni Yanita, di Jakarta (03/05) mengatakan, “Tenun merupakan salah satu produk unggulan Maluku yang telah merambah pasar nasional maupun ekspor.”

Program Pendampingan Pengembangan Motif dan Pewarnaan Alam bagi Sentra IKM Tenun di Kota Ambon diikuti oleh 20 perajin. Program ini meliputi pengembangan motif tenun, ukuran kain dan pewarnaan alam, yang diharapkan dapat menjadi tren pasar baru, khususnya untuk tenun kota Ambon.

Baca Juga :   Populix: Prediksi Kenaikan Konsumsi Layanan Seluler Lebih dari 40% Selama Ramadan

“Pendampingan ini kami selenggarakan dengan tujuan para perajin dapat membuat produk sesuai kebutuhan pasar, agar mereka mampu menghadapi persaingan usaha saat ini,” kata Reni.

“Setelah hasil pendampingan kami kurasi, produk-produk tenun pilihan dari para peserta akan kami tampilkan di HUT Dekranas nanti sebagai uji coba pasar,” lanjutnya.

Sebagai tahap akhir dari program Pendampingan Pengembangan Motif dan Pewarnaan Alam bagi Sentra IKM Tenun di Kota Ambon, dilakukan tahap monitoring dan evaluasi terhadap hasil pendampingan yang telah dilakukan terhadap 20 peserta pada 2 Mei 2024. Program kemudian diakhiri dengan penutupan esok harinya, yang dihadiri oleh Ketua Dekranas Daerah (Dekranasda) Provinsi Maluku, Nita Sadali Le, Ketua Dekranasda Kota Ambon, Felisa M. Wattimena, dan juga Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan (Dit. IAIKMKSK) Kementerian Perindustrian, Alexandra Arri Cahyani.

Baca Juga :   Kemenperin Terima Sertifikat Tanah Negara Amankan Aset Negara

Selain menampilkan produk tenun pilihan pada HUT Dekranas ke-44, Ditjen IKMA juga akan mengundang satu orang peserta terpilih untuk datang pada perhelatan tersebut agar dapat melihat secara langsung uji coba pasar pada HUT Dekranas nanti.

“Kami mengundang satu orang perajin terpilih dari hasil kurasi kami untuk ikut tampil pada HUT Dekranas sebagai perwakilan dari para peserta program pendampingan ini,” tutur Alexandra.

“Pengalaman yang didapatkan dari perajin yang diundang nanti kami harapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para perajin dan juga menumbuhkan motivasi dalam pengembangan tenun Maluku, khusunya di Kota Ambon ke depannya,” tambahnya.

Baca Juga :   Jadi Penyumbang Devisa, Ekspor Industri Obat dan Farmasi Naik 8,78 Persen di 2023

Program Pendampingan Pengembangan Motif dan Pewarnaan Alam bagi Sentra IKM Tenun di Kota Ambon merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara menjelang HUT Dekranas ke-44 yang akan diselenggarakan di Solo pada 15 – 18 Mei 2024. Selain di Ambon, Ditjen IKMA dan Dekranas juga menyelenggarakan program pengembangan tenun di kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, pada 7 – 8 Maret 2024.

Ditjen IKMA Kemenperin dan Dekranas aktif menyerukan ajakan kolaborasi dari berbagai pihak, baik asosiasi, pelaku usaha, desainer, akademisi, marketplace, influencer, serta konsumen dalam negeri untuk ikut serta dalam upaya pengembangan industri kerajinan berbasis budaya melalui berbagai upaya seperti memperkenalkan, mempromosikan dan menggunakan produk kerajinan dalam negeri. (hdi)