BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Dalam langkah penting memperkuat konektivitas investasi antara Indonesia dan Tiongkok, PT Surveyor Indonesia (PTSI) dan PT Indonesia China Economic Cooperation Chamber (ICECC) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), Senin (5/05). Penandatanganan yang berlangsung di Jakarta ini menjadi tonggak baru dalam menjalin kolaborasi strategis lintas negara, khususnya dalam mendorong percepatan industrialisasi dan peningkatan daya saing nasional.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PTSI, Sandry Pasambuna, bersama dengan Pimpinan ICECC, Zhang Zhixiang. Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua institusi dalam membangun ekosistem investasi yang lebih solid, inklusif, dan berkelanjutan.
Melalui MoU ini, PTSI dan ICECC sepakat untuk memperluas kerja sama di sejumlah sektor prioritas. Fokus utama mencakup penyediaan layanan percepatan investasi seperti verifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sertifikasi halal, serta layanan konsultasi dan pendampingan regulasi investasi. Tak hanya itu, pengembangan riset, inovasi industri, dan peningkatan kapasitas SDM juga menjadi agenda penting dalam kolaborasi ini.
“Kolaborasi ini lahir dari semangat saling percaya dan keinginan bersama untuk menciptakan nilai tambah nyata bagi kedua negara,” ujar Sandry Pasambuna. Ia menambahkan, sebagai Guardians of Assurance, PTSI siap menghadirkan layanan end-to-end mulai dari perencanaan, studi kelayakan, hingga tahap operasional dan pasca-operasi.
ICECC sebagai mitra strategis juga menyampaikan komitmennya untuk terus menjadi jembatan dalam penguatan hubungan ekonomi RI–Tiongkok. “Selama bertahun-tahun, kami berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi bersama melalui kemitraan yang produktif dan berkesinambungan,” ungkap Zhang Zhixiang.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat mendukung berbagai proyek besar seperti pengembangan kawasan industri, transisi energi, dan hilirisasi komoditas nasional. PTSI sendiri telah berpengalaman dalam mendampingi proyek-proyek strategis dengan perusahaan Tiongkok di berbagai sektor.
Dengan semangat kemitraan jangka panjang, MoU ini diyakini akan menjadi landasan kokoh bagi pertumbuhan investasi bilateral yang semakin dinamis dan berdampak langsung pada pembangunan ekonomi nasional. (saf)
