BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Sepuluh Sahabat Disabilitas dari program “The Beauty of Disabilities: Make Up Class with BCA” dinyatakan lulus dalam acara apresiasi di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta pada Kamis (11/7). Acara ini menandai puncak program MUA Bakti BCA yang bertujuan mempersiapkan peserta menjadi penata rias (make up artist/MUA) profesional. Program ini diselenggarakan oleh Bakti BCA bekerja sama dengan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) untuk mendukung pemberdayaan Sahabat Disabilitas (Teman Tuli).
Sebelumnya, para peserta telah menyelesaikan rangkaian program selama lebih dari sebulan, termasuk ujian kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan dan pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan, serta memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di industri make up artist. Sertifikasi ini diharapkan membuka peluang lebih luas bagi para peserta program yang telah lulus, yang kini disebut sebagai MUA Bakti BCA, dalam menjalani karier sebagai make up artist profesional.
Pada acara kelulusan, MUA Bakti BCA mempraktikkan demo makeup kepada Puteri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan Melati Tedja dan beberapa jajaran manajemen dan perwakilan BCA di atas panggung. Di belakang panggung, MUA Bakti BCA juga merias wajah MC, penari, dan para penampil lainnya. Momen ini menjadi kesempatan dan pengalaman berharga bagi MUA Bakti BCA untuk mempraktikkan keterampilan makeup yang telah mereka pelajari.
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengatakan, “Program ‘The Beauty of Disabilities: Make Up Class with BCA’ adalah bagian dari komitmen Bakti BCA untuk memberikan ruang inklusif bagi Sahabat Disabilitas. Kami berharap teman-teman mendapatkan bekal yang dibutuhkan untuk meraih cita-cita sebagai make up artist profesional. Kami percaya bahwa individu yang berdaya akan mampu memberdayakan komunitasnya, dan ini adalah salah satu bentuk nyata komitmen BCA untuk mendukung peningkatan daya saing individu di Indonesia.”
Selain demo makeup, acara kelulusan juga dimeriahkan dengan peragaan busana untuk memamerkan hasil riasan Sahabat Disabilitas. Para model, termasuk Puteri Kebudayaan dan Pendidikan Indonesia, menampilkan hasil makeup di atas panggung sembari mengenakan pakaian dari mitra perancang busana yang menonjolkan keindahan dan keberagaman budaya Indonesia.
Ester Meyana, salah satu MUA Bakti BCA, membagikan pengalamannya setelah mengikuti program ini, “Pengalaman makeup yang banyak sangat penting untuk melanjutkan profesi sebagai make up artist. Selama program, saya mempelajari banyak ilmu dan teknik baru, sehingga saya merasa ada kesetaraan antara teman dengar dan Teman Tuli. Terima kasih kepada BCA dan PTI atas dukungannya.”
Sejak dimulainya program “The Beauty of Disabilities: Make Up Class with BCA” pada bulan Mei, para peserta telah mendapatkan berbagai pembekalan, seperti workshop MUA profesional dan praktik demo makeup, untuk mempersiapkan karier sebagai MUA profesional. Sahabat Disabilitas mendapatkan bimbingan langsung dari para profesional ternama di industri, seperti Irwan Riady, Asmara Wreksono, Anda Arrusa, dan tim LT PRO. Selain itu, peserta juga mengikuti kelas pengelolaan media sosial dan manajemen keuangan untuk menjalankan bisnis jasa make up artist di masa depan.
BCA secara konsisten mendukung penyandang disabilitas melalui berbagai program, termasuk rangkaian program BCA Berbagi Ilmu “I’m Capable”. Pada 2023, BCA menggelar Bazar Karya Penyandang Disabilitas yang menjual produk dari komunitas Dewijaya Care, Precious One, dan Precious Family. Produk yang dipamerkan beragam, mulai dari makanan, mainan, produk kecantikan, kerajinan tangan, hingga fashion. Selain itu, BCA juga mengadakan Banking Tour bagi 40 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk memberikan edukasi mengenai pelayanan perbankan serta literasi keuangan.
“Kami berharap keterampilan dan pengalaman yang mereka peroleh selama program ini dapat menjadi bekal berharga untuk bersaing di industri make up artist. Ini adalah salah satu bentuk nyata dari #BuktiBaktiBCA dalam mendukung dan memberdayakan Sahabat Disabilitas agar dapat mandiri secara finansial.” tutup Antonius. (saf)
