Scroll untuk baca artikel
Finansial

BCA Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng Bogor, Targetkan Kenaikan Produksi 120%

55
×

BCA Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng Bogor, Targetkan Kenaikan Produksi 120%

Sebarkan artikel ini
Revitalisasi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani - EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn (kiri) saat melakukan pemupukan pohon kopi di Desa Tugu Utara, Kabupaten Bogor, Senin (10/6).

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui program Bakti BCA melaksanakan revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng di Desa Tugu Utara, Bogor, sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. BCA bekerja sama dengan Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, menyediakan pembinaan, penyuluhan, dan bantuan sarana-prasarana kepada Kelompok Tani Cikoneng Lestari dan Kelompok Tani Lestari Maju Bersama.

BCA menyadari bahwa produktivitas kopi arabika di Kebun Kopi Cikoneng belum optimal, mengakibatkan pendapatan petani tidak cukup untuk pemeliharaan kebun. Padahal, potensi hasil pertanian dari kebun ini sangat besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan petani setempat, karena kopi ditanam bersama tanaman lain seperti pinus, cabai, alpukat, jambu, dan jeruk.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengatakan, “Kami memahami pentingnya Kebun Kopi Cikoneng sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat di Desa Tugu Utara. Untuk meningkatkan produktivitas petani kopi di sana, Bakti BCA melaksanakan revitalisasi melalui rangkaian pembinaan, penyuluhan, dan berbagai bantuan teknis pertanian. Kami berharap inisiatif ini membuat petani lebih produktif sehingga pendapatan dan taraf hidup mereka meningkat. Kami yakin dampak positif ini akan dirasakan tidak hanya oleh petani, tetapi juga masyarakat dan mitra bisnis.”

Baca Juga :   Sentimen dan Prediksi Bitcoin Menjelang Imlek 2024

Di lahan perkebunan seluas 10 hektare (ha), para petani akan mendapatkan penyuluhan dan pembinaan selama satu tahun tentang strategi serta inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas kebun. Melalui Sekolah Lapang yang diinisiasi YKN bersama Distanhorbun Kab. Bogor, petani diajarkan cara penggunaan pupuk ramah lingkungan, pemangkasan cabang pohon yang efektif, serta konservasi tanah dan air melalui pembuatan galian serba guna atau rorak.

Bakti BCA memberikan bantuan alat dan kebutuhan pertanian berupa 40 ton pupuk padat, 120 liter pupuk cair tanah, 1.440 liter pupuk cair daun, 20 gunting pangkas, 2 alat potong rumput, dan 2 sprayer. Diharapkan, upaya revitalisasi ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi biji kopi secara signifikan.

Baca Juga :   BNI Sediakan Solusi Pembiayaan untuk Pelaku Usaha Melalui Supply Chain Financing

Berdasarkan data yang dihimpun, setelah revitalisasi, produksi biji kopi per hektare dan pendapatan petani Kebun Kopi Cikoneng diperkirakan meningkat lebih dari 120% pada 2025. Pada 2024, rata-rata produksi biji kopi dari 10 hektare lahan Kebun Kopi Cikoneng diperkirakan mencapai 308,9 kilogram per hektare.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan Bogor, Entis Sutisna, mengatakan, “Kami mengapresiasi langkah BCA dalam meningkatkan efektivitas dan produktivitas tanaman kopi di Kabupaten Bogor, khususnya di Kebun Kopi Cikoneng. Program revitalisasi yang kami jalankan bersama BCA mencakup pembinaan dan pemberian bantuan pertanian kepada petani mengenai teknik bertani yang lebih efektif dan efisien. Kami berharap inisiatif ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kebun, serta mengatasi tantangan dalam proses budidaya, memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar serta Kabupaten Bogor secara umum.”

Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Dengan beragam jenis biji kopi yang tumbuh di berbagai wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua, kopi Indonesia menawarkan kekayaan rasa dan aroma yang unik, menjadikannya memiliki nilai ekspor tinggi. Menurut data BPS, sepanjang 2023 volume ekspor kopi nasional mencapai 276,28 ribu ton dengan nilai total US$915,91 juta. Nilai ekspor yang tinggi mencerminkan tingginya permintaan global terhadap kopi Indonesia. Selain itu, data Kementerian Pertanian (Kementan) yang diolah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menunjukkan konsumsi kopi dalam negeri pada 2023 mencapai 372.600 ton. Oleh karena itu, kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar dan memperkuat posisi kopi Indonesia di kancah internasional serta dalam negeri sangat penting untuk dijaga.

Baca Juga :   BCA Berhasil Pertahankan Sertifikasi ISO 9001:2015

“Upaya ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional. Selaras dengan komitmen BCA sebagai perbankan nasional yang berkomitmen memberikan manfaat nyata kepada masyarakat melalui inisiatif Bakti BCA. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan,” tutup Hera. (saf)