Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Menghadapi Ancaman Serangan Siber Berbasis AI di Tahun 2024

56
×

Menghadapi Ancaman Serangan Siber Berbasis AI di Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi AI cybersecurity

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Trend Micro Incorporated (TYO: 4704; TSE: 4704), perusahaan terkemuka di bidang keamanan siber global, telah mengeluarkan laporan terbarunya yang membahas Critical Scalability: Trend Micro Security. Dalam laporan ini, perusahaan memperingatkan bahwa teknologi Artificial Intelligence (AI) generatif (GenAI) berpotensi digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk meningkatkan serangan siber di tahun 2024. Salah satu ancaman yang diidentifikasi adalah peningkatan taktik social engineering yang canggih dan pencurian identitas menggunakan GenAI.

Seperti teknologi baru lainnya, penggunaan AI memiliki dua sisi, dan dampaknya pada serangan siber dapat semakin terasa di tahun 2024. GenAI diprediksi akan mengubah landscape pasar phishing dengan kualitas yang meningkat, didukung oleh Generative Adversarial Networks (GAN). Trend Micro memproyeksikan bahwa perkembangan ini dapat menyebabkan gelombang baru serangan, seperti business email compromise (BEC), penculikan virtual, dan penipuan lainnya.

Laksana Budiwiyono, Country Manager Trend Micro Indonesia, menyatakan, “Large Language Models (LLM) yang canggih dan menguasai berbagai bahasa akan menjadi ancaman signifikan karena mampu menghilangkan indikator phishing tradisional. Ini membuat deteksi semakin sulit. Perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu beralih ke metode pelatihan phishing yang lebih canggih dan menerapkan pengendalian keamanan modern. Langkah-langkah ini tidak hanya melampaui kemampuan manusia dalam mendeteksi tetapi juga memastikan ketahanan terhadap taktik baru. Inisiatif semacam itu sangat penting seiring dengan kemajuan AI di negara ini, yang diestimasi akan memberikan kontribusi hingga US$ 366 miliar terhadap PDB pada tahun 2030.”

Baca Juga :   Solusi Konsumen Terbaru dari Kaspersky Raih Penghargaan 'Product of the Year' dari AV-Comparatives

Model AI sendiri juga berpotensi menjadi sasaran serangan pada tahun 2024. Karena dataset GenAI dan LLM sulit dimanipulasi oleh pelaku ancaman, mereka cenderung mengincar model pembelajaran mesin berbasis cloud yang khusus. Serangan semacam itu membutuhkan biaya kurang dari US$100, mencakup pengambilan data sensitif dan merusak filter keamanan.

Selain itu, laporan prediksi Trend Micro untuk tahun 2024 menyoroti beberapa perkembangan penting:

  • Lonjakan serangan cloud-native worm yang menargetkan kerentanan dan miskonfigurasi dengan otomatisasi tingkat tinggi.
  • Pentingnya keamanan cloud untuk mengatasi kesenjangan keamanan di lingkungan cloud, khususnya pada aplikasi cloud-native.
  • Meningkatnya serangan terhadap rantai pasokan yang menargetkan komponen software open-source dan manajemen identitas inventaris.
  • Proyeksi peningkatan serangan terhadap private blockchain karena kerentanan dalam implementasinya. Pelaku ancaman dapat memodifikasi, menimpa, atau menghapus data, diikuti oleh permintaan tebusan atau upaya pengambilalihan kendali atas node blockchain.
Baca Juga :   Ciptakan Foto Epic ala Jepretan Fotografer dengan Fitur Galaxy AI

Tren ini diharapkan meningkatkan pengawasan berdasarkan regulasi dan mendorong tindakan proaktif dari sektor keamanan siber. “Di tahun mendatang, industri siber diperkirakan akan mengambil peran utama dalam mengembangkan kebijakan keamanan siber terkait AI, bahkan melampaui keterlibatan pemerintah,” kata Laksana Budiwiyono.

“Industri ini akan bergerak cepat untuk mengatur dirinya sendiri dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” tutup Laksana.(saf)