Scroll untuk baca artikel
Nasional

Kesatria, Program Unggulan Kementan untuk Maksimalkan Lahan Perkebunan demi Peningkatan Produksi Padi

22
×

Kesatria, Program Unggulan Kementan untuk Maksimalkan Lahan Perkebunan demi Peningkatan Produksi Padi

Sebarkan artikel ini
Kementan semakin gencar memperluas program Kesatria sebagai salah satu langkah penting dalam mendukung Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, dan Tumpang Sisip Padi Gogo. (Foto: pertanian.go.id)

BISNISASIA.CO.ID, LEBAK – Kementerian Pertanian (Kementan) kini semakin gencar memperluas program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) sebagai salah satu langkah penting dalam mendukung Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, dan Tumpang Sisip Padi Gogo untuk Tahun Anggaran 2024.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, menyatakan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Direktorat Jenderal Perkebunan bertanggung jawab dalam persiapan lahan perkebunan dan calon penerima program tumpang sisip padi gogo, yang bertujuan untuk meningkatkan luas tanam padi. “Program Kesatria ini diharapkan mampu memberikan tambahan produksi sebesar 1 juta ton Gabah Kering Panen (GKP),” ungkap Andi Nur.

Untuk mewujudkan tujuan ini, seiring dengan arahan Mentan dan Dirjen Perkebunan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, melakukan penanaman padi di kebun sawit. Kali ini, kerjasama dilakukan dengan Kelompok Tani Tunas Jaya Raharja, Desa Kerta Raharja, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Sementara itu, Dr. Ir. H. Agus M. Tauchid, MSi, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, juga turut menyampaikan bahwa potensi lahan untuk padi Gogo di Banten mencapai 30.000 hektar dengan 12.000 hektar di Kabupaten Lebak.

Baca Juga :   Ini Pesan Kesehatan Menkes Saat Laksanakan Ibadah Puasa Ramadan

Dari potensi tersebut, 400 hektar merupakan lahan Persawahan Rakyat (PSR). Hingga saat ini, Dinas telah mengusulkan 140 hektar lahan PSR sebagai usulan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) dan 3.600 hektar lahan perkebunan lainnya.

Kegiatan penanaman padi gogo ini dimulai di lahan seluas 3,5 hektar (hasil rekomendasi teknis tahun 2023 untuk tanaman sawit pada Desember 2023). Langkah berikutnya akan terus dipercepat hingga mencapai 12.000 hektar secara bertahap sesuai usulan CPCL yang diajukan.

Baca Juga :   Pegadaian Beri Bantuan pada Masyarakat Korban Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

“Program Kesatria diharapkan dapat menjadi dorongan besar dalam optimalisasi lahan perkebunan untuk mendukung peningkatan luas tanaman pangan, terutama padi gogo,” ungkap Heru saat memberikan arahan di lokasi penanaman di Kabupaten Lebak, Banten, pada Kamis (14/03).

Berdasarkan hasil identifikasi dari Direktorat Jenderal Perkebunan, terdapat potensi lahan PSR yang dapat dioptimalkan untuk tumpang sisip padi gogo. Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Banten, dan Kalimantan Timur.

Pada kesempatan ini, Heru menjelaskan bahwa untuk menghasilkan tanaman yang optimal, perhatian harus diberikan pada beberapa kriteria lokasi calon lahan, seperti memperluas Areal Tanam (PAT), meningkatkan indeks pertanaman dari tahun sebelumnya, budidaya tanaman sehat/PHT pengembangan Dem Area, lokasi yang terdampak bencana alam seperti serangan OPT, banjir, dan kekeringan, serta antisipasi dampak dari perubahan iklim ekstrim. Hal ini meliputi penggunaan lahan rawa, tumpang sisip padi dengan tanaman perkebunan, hingga peningkatan produktivitas yang dapat meningkatkan pendapatan petani. “Ini adalah potensi besar, mari kita tanam keyakinan dan komitmen, bersama-sama kita mampu mewujudkan kedaulatan pangan di masa mendatang,” harap Heru.

Baca Juga :   AQUA Elektronik Turut Berkontribusi Sukseskan Indonesia Masters 2024

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan juga menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menggalakkan semangat nasional dalam meningkatkan produksi padi. Kunci dari hal ini adalah dimanapun ada lahan yang memungkinkan untuk ditanami padi atau jagung, maka mari tanamlah. Optimalisasi lahan sawit yang belum produktif dengan tanaman sela seperti padi gogo adalah langkah cerdas yang akan kita tempuh. (saf)