Scroll untuk baca artikel
Nasional

Kementan Bersama Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir

38
×

Kementan Bersama Provinsi Banten Kembangkan Padi Varietas Biosalin untuk Wilayah Pesisir

Sebarkan artikel ini
Kementerian Pertanian (Kementan) dengan Pemerintah Provinsi Banten mengembangkan benih unggul varietas biosalin. (Foto: Dok. Humas Kementan)

BISNISASIA.CO.ID, BANTEN – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten tengah mengembangkan benih unggul varietas biosalin yang mampu bertahan dalam beragam cuaca dan kondisi tanah. Langkah ini diambil karena Banten memiliki daerah pesisir yang membutuhkan varietas benih khusus, terutama untuk mempercepat produksi padi guna mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Banten, Ismatul Hidayah, mengungkapkan bahwa hingga saat ini sudah ada 118 hektar sawah di Banten yang menggunakan varietas lokal biosalin.

“Di Banten, kita telah menanam varietas biosalin pada 118 hektar sawah, baik varietas ungu maupun biru. Varitas ungu dapat digunakan sebagai benih utama untuk tanaman berikutnya yang akan menjadi varietas biru, sementara varietas biru ini sudah siap untuk dipanen dan dikonsumsi,” papar Ismatul pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Juga :   Erajaya Active Lifestyle Menebar Kebahagiaan dengan Aksi Sosial di Bulan Ramadan

Ia juga menyebutkan bahwa total luasan sawah yang sudah ditanami dengan varietas biosalin mencapai 50 hektar, yang nantinya akan dijadikan benih lagi. Sebagian besar tanaman ini berada di Kecamatan Tanara, mencapai 50 hektar.

“Panen padi varietas Biosalin di Provinsi Banten sudah dimulai sejak Maret hingga Juni 2024. Ada 1 hektar di Ciruas, sementara sisanya tersebar di beberapa daerah lainnya. Bahkan hingga Juni mendatang, masih ada beberapa area yang akan melakukan panen varietas biosalin,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid, menyatakan bahwa uji coba varietas biosalin akan terus dilakukan, terutama di lahan pesisir pada musim kering yang memerlukan air payau.

Baca Juga :   Pj Gubernur Banten Al Muktabar Resmikan PSU Balai Warga di Kota Tangerang

“Hari ini, kita telah memanen Biosalin sekitar 5 hektar. Kita akan memproduksi benihnya dan melakukan uji coba di beberapa lokasi di wilayah pesisir, baik di bagian selatan maupun utara,” jelas Agus usai acara Panen Bersama Pembenihan Padi Biosalin di Desa Curukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.

Menurut Agus, pengembangan varietas Biosalin akan sangat membantu petani pesisir dalam meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga 3 kali lipat dari biasanya. Sebelumnya, pertanaman di pesisir hanya dilakukan satu kali dalam setahun.

“Jika kita melihat luasannya, ada sekitar 20.000 hektar sawah pesisir. Ini merupakan potensi yang luar biasa. Dari 20.000 hektar yang biasanya hanya ditanami sekali dalam setahun, kita memiliki peluang untuk meningkatkan produksi dengan menggunakan varietas Biosalin,” terangnya.

Baca Juga :   Kementan Pantau Ketersediaan Telur dan Daging Ayam di Pasaran Selama Ramadhan

Dengan memperhitungkan luas lahan tersebut, potensi peningkatan produksi dengan menggunakan varietas Biosalin dapat menghasilkan sekitar 60.000 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau 33.000 ton beras. Selain itu, wilayah pesisir selatan seperti Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang juga memiliki potensi yang sama dengan wilayah utara Banten.

“Jika potensi dari kedua wilayah pesisir utara dan selatan Banten ini digabungkan, maka ada potensi sekitar 20.000 hektar lahan yang dapat meningkatkan Indeks Pertanamannya dari 100 menjadi 300. Dengan demikian, satu kali panen bisa menghasilkan minimal 120.000 ton GKG dan 60.000 ton beras,” tambahnya. (saf)