BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Hankook dan Formula E kembali ke kancah balap setelah setelah jeda hampir dua bulan. São Paulo, kota metropolitan di wilayah tenggara Brasil, menjadi tuan rumah bagi balapan keempat musim ini yang akan berlangsung pada 16 Maret 2024. Kota terbesar di Brasil ini memiliki lintasan yang melewati Anhembi Sambadrome, tempat ribuan orang merayakan karnaval setiap tahunnya. Suhu panas dan perbedaan permukaan lintasan menjadi tantangan bagi Hankook iON Race, ban resmi Kejuaraan Dunia Formula E FIA, di sirkuit jalan raya.
Manfred Sandbichler, Hankook Director Motorsport, menjelaskan, “Diperkirakan suhu kota tersebut akan mencapai 30 derajat Celsius seperti tahun lalu. Ditambah, lintasan non-permanen terdiri dari jenis aspal berbeda. Produk premium kami Hankook iON Race, terbukti memberikan dukungan maksimal kepada pembalap di lintasan seperti ini, dengan keandalan dan cengkraman tinggi. Kami sangat menantikan penampilan Formula E kedua di Brasil dan siap untuk menikmati atmosfer yang luar biasa para penggemar di tribun.”
Pembalap asal Brasil, Lucas di Grassi (ABT Cupra Formula E Team) dan Sergio Sette Camara (ERT Formula E Team) akan menjadi pusat perhatian yang membangkitkan semangat penonton. Sementara itu, Nick Cassidy dari Jaguar TCS Racing Team Selandia Baru akan memimpin kejuaraan dengan 57 poin ketika tiba di Brasil. Cassidy akan bersaing ketat dengan rival terdekatnya, Pascal Wehrlein dari Jerman (38 poin / TAG Heuer Porsche Formula E Team) dan Jean-Éric Vergne (33 poin / DS Penske) dari Prancis.
Tahun lalu, penonton di São Paulo disuguhi pertunjukan dramatis ketika Mitch Evans dari Selandia Baru (Jaguar TCS Racing) merebut kemenangan setelah pertarungan sengit dan banyak pergantian posisi. “Balapan ini merupakan tantangan besar bagi ban Hankook karena sirkuitnya sangat cepat dan panas. Kami sadar harus menemukan pengaturan yang tepat untuk menjaga konsistensi sepanjang balapan. Dan hari ini, kami berhasil melakukannya dengan sangat baik. Saya sungguh senang,” ujar Mitch Evans.
Dengan kombinasi kekuatan perempuan dan cengkraman sempurna dari ban Hankook, Formula E telah mencatat rekor akselerasi baru untuk mobil single-seater FIA saat ini. Pembalap Arab Saudi, Reem Al Aboud, berada di balik kemudi mobil balap GENBETA dari Formula E, dilengkapi dengan Hankook iON Race, saat ia berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 2,49 detik – 0,51 detik lebih cepat dari Formula 1.
Jeff Dodds, CEO Formula E, menegaskan, “Prestasi yang ditorehkan oleh Reem adalah bukti nyata komitmen kami di Formula E, yaitu inovasi, kesetaraan, dan persaingan. Kesuksesannya bukan hanya kemenangan bagi Formula E, melainkan juga langkah maju dalam memperkuat inklusivitas dalam dunia balap.”
Rekor ini dicatat menggunakan mobil balap listrik GENBETA dari Formula E. Mobil GENBETA adalah mobil GEN3 yang dikembangkan oleh Formula E dan FIA. Mobil ini menghasilkan daya 400 kW dan telah ditingkatkan oleh mitra Hankook Tire, SABIC, ABB, dan Google Cloud.
Formula E meninggalkan Donington, Inggris setelah lebih dari sepuluh tahun untuk membuka pusat logistik permanen sebagai bagian dari modernisasi Circuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol. Di samping itu, pusat pengembangan teknologi baru juga akan dibangun di sana. Perubahan ini memungkinkan material yang diperlukan untuk seri balapan dikirim dari Valencia ke E-Prix di seluruh dunia, meningkatkan efisiensi logistik, dan menegaskan komitmen pada keberlanjutan. Sebagai contoh, penggunaan kapal kargo yang ditenagai oleh bahan bakar nabati akan diprioritaskan.
Dengan pemandangan menakjubkan melalui video simulator, Formula E memberikan preview awal tentang sirkuit jalan di Tokyo dari perspektif pembalap. Lintasannya sepanjang 2,5 kilometer melintasi area pameran besar dan promenade pelabuhan di ibu kota Jepang. Debut Formula E di tanah Jepang ini akan terjadi dua minggu setelah balapan di Brasil pada tanggal 30 Maret.
Diriyah E-Prix di Arab Saudi memberikan keistimewaan bagi perhelatan Formula E musim ini. Sekitar 170 tiang pencahayaan mengubah sirkuit jalan sepanjang 2,495 kilometer di area Situs Warisan Dunia UNESCO menjadi lautan cahaya, menciptakan atmosfer yang memukau untuk balapan kedua dan ketiga musim ini dalam kejuaraan Formula E FIA ABB. Sebelumnya, Jake Dennis (GBR/Andretti Formula E) berhasil meraih kemenangan pada round kedua lalu. Kemudian, Nick Cassidy dari tim Jaguar TCS Racing meraih kemenangan pada round ketiga pada musim ini.