BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memberikan informasi terkait kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di lintas Merak-Bakauheni beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, pengguna jasa penyeberangan ferry, terutama di lintas Merak-Bakauheni, diimbau untuk bersikap pengertian dan bekerja sama saat menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem di empat wilayah perairan di Banten, termasuk wilayah selat Sunda bagian utara yang merupakan rute kapal ferry Merak-Bakauheni.
Menanggapi kondisi cuaca ekstrem ini, Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin, memastikan bahwa perusahaan akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lembaga terkait seperti BMKG, Kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang memiliki kewenangan dalam pengaturan jadwal kapal, untuk mendapatkan informasi terkini tentang kondisi cuaca dan perizinan berlayar sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Dampak utama dari cuaca ekstrem adalah gangguan pada jadwal pelayanan kapal dan kemungkinan terhambatnya mobilitas penumpang serta barang,” ujar Shelvy seperti yang dikutip InfoPublik pada Minggu (17/3/2024).
Oleh karena itu, ASDP meminta pengertian dan kerja sama dari semua pengguna jasa saat terjadi cuaca ekstrem, di mana kebijakan regulator dapat menyebabkan penutupan sementara layanan penyeberangan hingga kondisi kembali normal. Langkah ini diambil demi keamanan dan keselamatan pelayaran, terutama bagi semua penumpang penyeberangan.
Shelvy menekankan bahwa manajemen ASDP mengutamakan layanan yang prima dengan fokus pada aspek keselamatan dalam pelayaran. Manajemen juga telah melakukan langkah mitigasi untuk menghadapi cuaca ekstrem, di mana mereka memberikan pelatihan khusus secara berkala kepada nahkoda dan awak kapal, serta memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca.
“Nahkoda dan awak kapal selalu mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan informasi cuaca yang terbaru. Mereka juga selalu memantau perubahan cuaca yang mungkin terjadi, dan ASDP telah berkoordinasi dengan mitra terkait lainnya untuk menyiapkan tugboat jika diperlukan,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Jumat (15/3) malam, ASDP telah melakukan penundaan seluruh jadwal pelayaran dari Pelabuhan Merak, Banten hingga Sabtu dini hari akibat cuaca ekstrem.
Namun, operasional pelayaran kapal ferry kembali normal pada Sabtu (16/3) mulai pukul 03.40 WIB setelah kondisi cuaca membaik. Proses bongkar muat kendaraan dilakukan dengan sangat hati-hati, memperhatikan situasi dengan ekstra cermat sebagai langkah antisipasi jika cuaca tiba-tiba berubah menjadi buruk.
Hingga saat ini, operasional pelayanan pelabuhan dan pelayaran kapal ferry telah berjalan normal. Tidak ada penyekatan di ruas jalan Cikuasa atas, dan antrean kendaraan hanya terjadi di dalam area pelabuhan dermaga reguler 1, 2, 3, 4, 5, dan 7.
ASDP mengajak pengguna jasa kapal penyeberangan untuk memastikan telah membeli tiket sebelumnya sebelum berangkat, dan untuk mengatur waktu perjalanan dengan bijak sesuai dengan jadwal keberangkatan yang telah ditentukan.
“Kami juga mengharapkan kerja sama dari pengguna jasa untuk melakukan reservasi tiket secara online maksimal H-1 sebelum keberangkatan dan memperhatikan jadwal penyeberangan yang sudah dipilih. Dalam situasi darurat seperti cuaca ekstrem, pengaturan waktu perjalanan dapat membantu mengurangi antrian di pelabuhan akibat lonjakan volume kendaraan yang melebihi kapasitas parkir pelabuhan,” ucap Shelvy.
Ia juga mengingatkan bahwa tiket kapal ferry sudah dapat dipesan secara online melalui aplikasi Ferizy sejak 60 hari sebelum keberangkatan, dengan radius pemesanan maksimal di Pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dari sisi terluar pelabuhan.
Jika petugas menemukan pengguna jasa yang tiba di pelabuhan tanpa tiket, kendaraan akan diputar balik keluar pelabuhan hingga radius 4,71 km. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelancaran lalu lintas di sekitar area pelabuhan.
Terakhir, ASDP juga mengimbau pengguna jasa untuk mengisi data kendaraan dan penumpang secara lengkap dan benar sebagai persyaratan agar hak asuransi penumpang dapat terpenuhi. (saf/infopublik.id)