BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bundamedik Tbk (BMHS) membukukan kinerja solid sepanjang kuartal III 2025. Emiten layanan kesehatan ini mencatat pendapatan sebesar Rp397 miliar, naik 5% secara kuartalan (QoQ) dan 7% secara tahunan (YoY). Laba bersih BMHS juga melonjak hingga 950% dibandingkan kuartal sebelumnya, mencerminkan efektivitas strategi sinergi antarunit usaha.
“Penguatan kinerja pada kuartal III menunjukkan strategi ekosistem terintegrasi BMHS berjalan efektif. Setiap entitas—rumah sakit, klinik, laboratorium, hingga layanan fertilitas—berkontribusi sinergis terhadap pertumbuhan grup,” ujar Agus Heru Darjono, President Director PT Bundamedik Tbk.
Agus menambahkan, BMHS akan terus memperkuat fundamental bisnis dan menyiapkan ekspansi kapasitas rumah sakit dari 600 menjadi 1.000 tempat tidur. Langkah ini didukung optimalisasi aset dan inovasi berkelanjutan di seluruh lini layanan.
Kinerja Positif di Semua Unit Bisnis
Segmen rumah sakit menjadi pendorong utama pertumbuhan, seiring peningkatan volume pasien rawat jalan dan rawat inap. Di lini fertilitas, Morula IVF Indonesia mencatat kenaikan fresh cycle sebesar 11% QoQ, ditopang momentum ulang tahun ke-27 serta kampanye pemasaran yang kuat.
Sementara itu, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk mencatat pertumbuhan volume tes sebesar 12% YoY, didorong sinergi lintas entitas dalam ekosistem BMHS.
Layanan Ibu & Anak Jadi Pilar Utama
Didukung 193 dokter spesialis dan subspesialis di berbagai Centers of Excellence (CoE), layanan ibu dan anak tetap menjadi fondasi utama BMHS. Segmen ini menyumbang 51% dari total pendapatan rumah sakit selama sembilan bulan pertama 2025 (9M25), naik dari 48% pada periode yang sama tahun lalu.
Fasilitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU) berkapasitas 31 tempat tidur rata-rata melayani 250–300 bayi berisiko tinggi setiap tahun. RS Bunda Group juga mengembangkan program Family Integrated Care (FICare) untuk mendukung perawatan bayi prematur dan keberhasilan menyusui.
Ekspansi dan Inovasi Berkelanjutan
BMHS terus memperkuat posisi sebagai pelopor layanan kesehatan modern. RS Bunda Group menjadi pionir robotic surgery di Indonesia dengan lebih dari 800 pasien sejak 2012, termasuk operasi robotic skin sparing mastectomy pertama di Asia Tenggara.
Selain itu, BMHS sukses melaksanakan enam prosedur transplantasi ginjal dengan tingkat keberhasilan 100%. Di sisi layanan preventif, Bunda Clinic di area MRT Dukuh Atas memperluas akses masyarakat terhadap layanan urban wellness seperti vaksinasi, pemeriksaan umum, dan konsultasi kesehatan.
Konsisten Terapkan Prinsip Keberlanjutan (ESG)
Tak hanya fokus pada layanan medis, BMHS juga memperkuat komitmen keberlanjutan melalui pengembangan SDM dan lingkungan kerja yang sehat. Salah satu inisiatif unggulan ialah program “Workplace that Cares for Breastfeeding Mothers”, yang menyediakan ruang laktasi, edukasi, dan kebijakan ramah ibu menyusui di seluruh ekosistem BMHS.
dr. Ivan Rizal Sini, President Commissioner BMHS, menegaskan, “BMHS tidak hanya menjadi penyedia layanan kesehatan, tapi membangun ekosistem dengan pendekatan holistik—dari pencegahan, diagnosis, hingga perawatan. Kombinasi antara kapabilitas medis, inovasi teknologi, dan tata kelola yang kuat menjadi fondasi pertumbuhan berkelanjutan BMHS.”











