BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank IBK Indonesia Tbk (IDX: AGRS) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid dan konsisten sepanjang tahun 2024. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, IBK Indonesia mengumumkan laba bersih tahun 2024 mencapai Rp215,85 miliar, naik 17,76% secara tahunan (YoY).
Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 19,28% menjadi Rp581,24 miliar, serta perbaikan Net Interest Margin (NIM) dari 2,41% menjadi 3,09%. Kinerja positif ini mencerminkan kemampuan bank dalam menjaga profitabilitas dan efisiensi di tengah dinamika industri.
Perubahan Direksi: Perkuat Strategi dan Operasional
Salah satu keputusan penting dalam RUPST adalah pengangkatan dua direktur baru, yaitu: Park Jin Je sebagai Direktur Kredit, menggantikan Lee Dae Sung; Andreas Mikhael Sumual sebagai Direktur Operasional, menggantikan MC Vera Afianti
Keduanya akan mulai bertugas setelah memperoleh persetujuan uji kelayakan dan kepatutan dari OJK.
Park Jin Je dikenal sebagai profesional perbankan dengan pengalaman lebih dari 22 tahun di IBK Korea dan IBK Indonesia. Sementara Andreas merupakan talenta internal dengan latar belakang kuat di bidang SDM, operasi, dan transformasi, baik di IBK Indonesia maupun perbankan internasional seperti Citibank, RBS, dan HSBC.
“Bergabungnya Mr. Park dan Andreas akan memperkuat lini strategis dan operasional bank. Kami yakin mereka akan membawa nilai tambah dalam mendorong pertumbuhan dan transformasi IBK Indonesia,” ujar Oh In Taek, Direktur Utama IBK Indonesia.
Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Melampaui Rata-Rata Industri
IBK Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 24,7% YoY, jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional yang sebesar 10,5%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 5,78%, dari Rp8,89 triliun menjadi Rp9,41 triliun pada akhir Desember 2024.
Meski rasio NPL Gross naik menjadi 1,96% dan NPL Net menjadi 1,31%, angka ini masih jauh di bawah ambang batas industri sebesar 5%, menunjukkan pengelolaan risiko kredit yang tetap sehat.
Rasio kecukupan modal (CAR) tercatat turun dari 48,04% menjadi 39,74%, seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit, namun tetap berada pada level yang sangat kuat. Modal inti bank naik 3,68%, menjadi Rp5,49 triliun.
“Penurunan CAR sejalan dengan ekspansi kredit yang agresif namun terukur. Ini menunjukkan strategi mitigasi risiko kami berjalan efektif,” tambah Oh In Taek.
Komitmen terhadap Inovasi dan Keberlanjutan Bisnis
Perseroan juga menyampaikan komitmennya untuk terus berinovasi dan bertransformasi guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan, dengan misi “Grow Together With The Customer”.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan keuangan yang relevan dan adaptif, serta terus berkontribusi positif bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia,” tutup Oh In Taek.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Terbaru PT Bank IBK Indonesia Tbk
- Komisaris Utama (Independen): Taufik Hakim
- Komisaris Independen: Damal Bayu Utama, Joni Swastanto
- Komisaris: Ko Dae Jin
- Direktur Utama: Oh In Taek
- Direktur Kredit: Park Jin Je
- Direktur Bisnis: Edwin Rudianto
- Direktur Operasional: Andreas Mikhael Sumual
- Direktur Kepatuhan: Alexander Frans Rori