BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan robotaxi milik Alphabet, Waymo, sedang menghadapi sorotan publik setelah muncul laporan bahwa mereka mungkin menggunakan data kamera interior kendaraan untuk melatih AI dan menjual iklan yang dipersonalisasi kepada penumpang.
Namun, pihak Waymo dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menargetkan iklan berdasarkan data penumpang.
Awal Mula Kekhawatiran
Isu ini mencuat setelah peneliti teknologi terkemuka, Jane Manchun Wong, menemukan versi draf kebijakan privasi Waymo yang belum dirilis.
Dalam temuan tersebut, disebutkan bahwa Waymo berpotensi menggunakan informasi pribadi penumpang, termasuk data kamera interior, untuk melatih AI Generatif (GAI).
Ada pula indikasi bahwa data tersebut bisa digunakan untuk iklan bertarget, meski dengan opsi “opt-out” bagi pengguna.
Kutipan dari draf tersebut menyatakan bahwa pengguna dapat memilih agar Waymo tidak menggunakan “informasi pribadi Anda (termasuk data kamera interior yang terkait dengan identitas Anda) untuk melatih GAI.”
Waymo Klarifikasi: Tidak untuk Iklan, dan Tidak Langsung Identifikasi Individu
Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Waymo, Julia Ilina, menyampaikan pernyataan kepada The Verge sistem pembelajaran mesin Waymo tidak dirancang untuk menggunakan data ini guna mengidentifikasi individu, dan tidak ada rencana untuk menggunakan data ini untuk iklan yang ditargetkan.
Ia menambahkan bahwa draf kebijakan yang ditemukan mengandung “teks pengganti” yang belum final dan tidak mencerminkan maksud sebenarnya dari fitur yang sedang dikembangkan.
Selain itu, kebijakan tersebut tidak akan mengubah Kebijakan Privasi Waymo yang berlaku, dan hanya akan memberikan opsi kepada penumpang untuk keluar dari pengumpulan data khusus untuk pelatihan machine learning (ML).
Privasi dan AI: Masih Jadi Isu Sensitif
Meskipun Waymo membantah adanya rencana monetisasi data penumpang, kekhawatiran tetap muncul mengingat Google—induk Waymo—juga sedang mengembangkan berbagai proyek AI besar, termasuk asisten AI Gemini dan proyek-proyek AI lainnya melalui DeepMind.
Di tengah semakin luasnya adopsi kendaraan otonom dan integrasi AI dalam transportasi, isu privasi data dan transparansi akan menjadi kunci kepercayaan publik.
Waymo kini ditantang untuk membuktikan komitmennya terhadap perlindungan data pengguna secara nyata. (engadget)