Scroll untuk baca artikel
Headline

Tips Cegah Nyeri Punggung Bawah

1
×

Tips Cegah Nyeri Punggung Bawah

Sebarkan artikel ini
01 Artikel Allianz - Diderita Jutaan Orang Bahkan Usia Produktif, Simak Tips dari Allianz Untuk Cegah Nyeri Punggung Bawah

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang paling sering dirasakan oleh masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang.

Berdasarkan data World Health Organization di tahun 2020, LBP dialami oleh 619 juta orang di seluruh dunia dan diperkirakan jumlah kasusnya akan meningkat menjadi 840 juta kasus di tahun 2050 mendatang.

Di tahun 2021, terdapat penelitian ilmiah yang ditemukan dalam PubMed Central terkait data kasus LBP di Indonesia, di mana sekitar 89% orang dewasa berusia 30-49 memiliki riwayat penyakit ini dalam rentang waktu 12 bulan.

Artinya, tidak hanya karena faktor penuaan, namun berbagai risiko lainnya dapat menyebabkan usia produktif dapat mengalami penyakit ini.

Tingginya kasus penyakit LBP ini bahkan kembali terbukti dari data Allianz Indonesia di sepanjang tahun 2024 yang menyebutkan bahwa penyakit LBP masuk sebagai salah satu risiko kesehatan yang sering dialami oleh nasabah.

Penyakit ini biasanya dapat dirasakan ketika nyeri punggung bawah terasa tidak nyaman, rasa nyeri, ketegangan, atau kekakuan di area punggung bawah, yaitu antara tulang rusuk terakhir hingga lipatan bokong. Meski terdengar seperti penyakit biasa, dr. Maya Wardhani, Provider Credentialing & Claim Cashless Medical Advisor Allianz Life Indonesia menjelaskan potensi dampak yang serius dari penyakit ini jika tidak ditangani dengan tepat.

Baca Juga :   Firebolt Ekspansi ke Asia Pasifik, Sandeep Mathur Ditunjuk sebagai Managing Director

“Nyeri timbul disebabkan adanya tekanan pada susunan saraf tepi daerah pinggang atau saraf terjepit. Pada dasarnya penyakit ini dapat dicegah jika menerapkan langkah-langkah yang benar. Namun, apabila gejala penyakit sudah terasa, maka perlu ditangani dengan benar agar tidak membatasi gerak, mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan produktivitas, dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang,” jelas dr. Maya.

Ketika penyakit tidak ditangani dengan benar, nyeri punggung bawah dapat menyebabkan komplikasi menjadi nyeri punggung akut maupun kronis dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, kelemahan otot, perubahan gaya berjalan hingga pincang, gangguan persyarafan yang menyebabkan kelainan pada sistem saraf tubuh hingga fungsi ginjal atau saluran kemih.

Untuk mencegah hal ini terjadi, dr. Maya memberikan beberapa tips pencegahan sedari awal yang dapat dilakukan, yaitu:

  1. Memperbaiki postur tubuh: Baik saat duduk, berdiri, atau mengangkat barang, pastikan posisi tubuh tetap sejajar (tegap) dan tidak membebani punggung.
  2. Menggunakan teknik mengangkat beban yang benar : Saat mengangkat barang, sebaiknya menekuk lutut, menjaga punggung tetap lurus, dan menghindari membungkuk secara tiba-tiba.
  3. Aktif bergerak : Latihan seperti yoga, pilates, atau berenang bisa memperkuat otot punggung dan perut. Sebaiknya menghindari duduk terlalu lama tanpa jeda. Luangkan beberapa menit untuk meregangkan tubuh.
  4. Menjaga berat badan dan mengonsumsi makanan bergizi : Berat badan berlebih dapat meningkatkan tekanan pada punggung bawah. Oleh sebab itu, tetaplah jaga berat badan yang seimbang dan mengonsumsi makanan yang bergizi.
  5. Pola makan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan rendah lemak bisa membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah keropos.
Baca Juga :   Sukses Berkarya Sebelum 30: Cerita Tiopilus Membangun Vantera, Dulu Dipandang Sebelah Mata Kini Diincar Banyak Mata

Kenali Gejala

Ketika seseorang merasakan ada ketidaknyaman pada bagian punggung bawah, ada baiknya segera mengantisipasi hal ini dengan cermat dengan mengenali gejala-gejala penyakit.

Gejala-gejala yang dapat diperhatikan untuk mencegah penyakit mengarah lebih serius dimulai dari rasa nyeri atau ketidaknyamanan di bagian bawah punggung, nyeri yang menjalar ke pinggul, bokong, paha atau tungkai, kekakuan otot atau keterbatasan gerakan di daerah punggung bawah, kesulitan untuk berdiri tegak atau berjalan, sensasi terbakar atau kesemutan, kelemahan otot di sekitar punggung bawah.

Pengobatan nyeri punggung bawah tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Untuk itu, dr. Maya memberikan beberapa tips pendekatan pengobatan yang dapat dilakukan secara mandiri, seperti:

  1. Istirahat dan aktivitas terbatas : Pada kondisi cedera atau ketegangan otot ringan, istirahat dan menghindari aktivitas yang memicu nyeri dapat membantu pemulihan.
  2. Terapi fisik: Latihan fisik, terapi manual, atau terapi modalitas seperti fisioterapi dan olahraga ringan (berenang) dapat membantu mengurangi nyeri, meningkatkan fleksibilitas, dan memperkuat otot di sekitar punggung bawah.
Baca Juga :   Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, Kemenhub Pastikan Kapasitas Kursi dan Konektivitas Udara Tercukupi

Obat penghilang nyeri :

  1. Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat penghilang nyeri resep dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan.
  2. Terapi panas atau dingin: Penerapan panas atau dingin pada area punggung bawah dapat membantu meredakan nyeri dan mengurangi peradangan.

Mengenali gejala dengan cepat dan tepat melalui bimbingan ahli

Mengantisipasi dan mengenali gejala dengan cepat dan tepat dapat menurunkan tingkat keseriusan dan potensi komplikasi penyakit. Bila keluhan dirasakan lebih serius maka segera berkonsultasi pada ahli medis, seperti dokter neurologi atau dokter bedah tulang (Orthopedic).

Saat ini, untuk mengenali gejala penyakit dengan cepat dan tepat kian mudah. Allianz Indonesia menghimbau masyarakat untuk menggunakan fasilitas telekonsultasi agar nantinya masyarakat dapat segera melakukan pengobatan umum yang tepat dan tidak memperparah kondisi.

“Menjaga kesehatan punggung bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. Untuk itu, Allianz Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih mengenali gejalanya, mencegahnya ke arah perburukan sejak dini, dan menangani rasa sakit dengan cepat dengan tepat agar tubuh tetap bebas bergerak dan produktif setiap hari,” tutup dr. Maya.