Scroll untuk baca artikel
Market

Saham MKAP Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

184
×

Saham MKAP Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

Sebarkan artikel ini
Seremoni Pencatatan Perdana Saham PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) di Bursa Efek Indonesia. (Foto: idx.co.id)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Saham PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) baru-baru ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (12/02).

Sebelum pencatatan ini, Multikarya Asia Pasifik Raya telah menggelar penawaran umum pada periode 2-6 Februari 2024. Selama proses penawaran umum tersebut, saham perusahaan mendapat sambutan yang positif dari para investor.

“Dengan antusiasme pasar yang luar biasa, kami mengapresiasi dukungan yang kami terima. Lebih dari 30 ribu langganan telah terkumpul selama masa penawaran umum IPO kemarin,” ungkap Eric Handoko, Direktur Utama PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk, dalam seremoni pencatatan perdana saham perusahaan, pada hari Senin (12/2/2024).

Baca Juga :   Tingkatkan Kinerja, BEI Perbarui Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA)

Berdasarkan data yang tertera di laman Bursa, terdapat 28.225 pemegang saham yang berpartisipasi dalam pencatatan perdana ini. Permintaan melebihi penawaran dengan jumlah 15.530.079.500 saham, menghasilkan rasio oversubscribed sebesar 24,89 kali.

Baca Juga :   Laporan Terbaru Bybit Menilai Tren Pemilihan Presiden AS Menentukan Dinamika Pasar

Sebagai informasi, perusahaan menawarkan 650 juta lembar saham dalam rangka IPO. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp 115 per lembar saham. Dengan demikian, perusahaan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 74,75 miliar dari IPO ini. Dana tersebut akan dialokasikan secara penuh untuk modal kerja perusahaan.

Baca Juga :   Pekan Ini IHSG dan Kapitalisasi Pasar Saham Kembali Pecahkan Rekor Tertinggi

“Pasca penawaran umum, perusahaan akan mendapatkan dana dari IPO yang akan digunakan untuk keperluan modal kerja seperti biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, serta pemeliharaan alat berat (mesin, pompa, dan transmisi) yang mendukung proyek-proyek yang sedang berjalan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pinjaman perbankan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan,” tutup Eric.(saf)