Acara tahunan ini mengulas sejumlah langkah kesuksesan bersama dengan Kecerdasan Buatan, Augmented Reality/Virtual Reality, dan Sistem Robotik untuk wilayah Asia Tenggara
BISNISASIA, SINGAPURA – Rockwell Automation, perusahaan terbesar di dunia yang berdedikasi dalam industri otomatisasi dan transformasi digital, mengadakan acara tahunan ROKLive Southeast Asia di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dengan tema “Discover What’s Possible”, acara ini menampilkan berbagai inovasi terbaru dalam teknologi industri, seperti kecerdasan buatan (AI), manufacturing execution systems (MES) berbasiskan komputasi awan, serta keamanan siber. Acara ini juga mengulas sejumlah tantangan dan tren penting di industri manufaktur.
ROKLive tahun ini menjadi platform bagi klien dan mitra untuk merumuskan visi besar dan mengeksplorasi teknologi transformatif seperti AI, Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR), dan sistem robotic, bersama-sama mengeksplorasi inovasi-inovasi tersebut sehingga dapat menghadirkan terobosan bagi bisnis mereka.
ROKLive tahun ini berperan sebapai patform untuk klien dan mitra Rockwell sebagai wadah untuk mimpi besar mereka dan memberikan kesempatan untuk mengedukasi diri mereka seputar transformasi teknologi seperti AI (Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan), Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR) dan robotic, mengetahui bagaimana inovasi-inovasi tersebut dapat membantu revolusi pada bisnis mereka.
Dalam event tersebut menghadirkan diskusi panel, berbagi pengalaman antar klien, informasi terbaru seputar teknologi terkini, diskusi industri spesifik, serta pameran interaktif yang menampilkan inovasi terkini dari Rockwell Automation dan anggota PartnerNetwork™. Inisiatif keberlanjutan, keamanan siber, dan teknologi baru dalam transformasi digital merupakan bagian daritopik diskusi pada sesi tersebut.
Acara ini juga melibatkan sesi berbagi wawasan/pengetahuan melalui para ahli dan forum dimana Marcelo Tarkieltaub, Regional Director, Asia Tenggara, Rockwell Automation, menyampaikan paparan tentang masa depan otomatisasi, menggaris bawahi potensi dari penyederhanaan inovasi, meningkatkan fleksibilitas, dan mengoptimalkan performa di lingkungan kerja industri yang kompleks.
Selain eksekutif senior dan pakar Rockwell Automation, para tamu terkemuka, termasuk Yang Terhormat Fahmi Fadzil, Menteri Komunikasi; Yang Terhormat Tuan Dr. Mohammad Fahmi B. Ngah, Selangor Menteri Negara – Urusan Islam, Industri Halal, Infrastruktur Digital dan Inovasi Teknologi; dan Zakiah Sajidan, Director, Machinery and Metal Technology, Malaysian Investment Development Authority (MIDA) membagikan wawasan yang sangat berharga melalui sesi panel diskusi selama konferensi berlangsung.
Dalam acara ini, Marcelo menyampaikan: “Di tengah maraknya teknologi transformatif yang tersedia di pasar, sangatlah penting bagi para pemimpin bisnis untuk beradaptasi dengan lanskap dinamika pasar dengan memanfaatkan Solusi-solusi yang inovatif dan menjaga daya saing di industri masing-masing.”
Di tengah tantangan global saat ini seperti inflasi dan kendala rantai pasok, industri manufaktur semakin mengandalkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, mengatasi kelangkaan tenaga kerja yang terampil, serta memperkuat sistem keamanan siber.
Dalam edisi terbaru “State of Smart Manufacturing Report” yang dirilis Rockwell Automation, dijelaskan bahwa pelaku manufaktur kian meningkatkan focus pada AI dan machine learning, dengan menanamkan investasi yang signifikan padaotomatisasi dan digitalisasi. Di tingkat regional, 48% pelaku manufaktur semakin gencar menjalankan otomatisasi dalam kegiatan bisnis, dengan 44% mulai memperkenalkan AI dan machine learning.
Nilai penjualan keseluruhan sektor manufaktur di Malaysia mencapai RM 1,8 triliun (US$ 429 miliar) pada 2023, menurut data Department of Statistics Malaysia (DoSM), dengan proyeksi Tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 6,05% pada periode 2024-2028.
Seperti dilansir New Industrial Master Plan 2030 (NIMP 2030) yang dirancang untuk menjawab tantangan di sektor manufaktur domestik, Malaysia sudah siap untuk merevitalisasi sektor manufakturnya.
Penerapan manufaktur pintar (smart manufacturing) dapat membantu pelaku bisnis mengoptimalkan efisiensi, meningkatkan kapasitas, mengurangi inventori, serta mengamati dan mengatasi kendala dalam proses produksi secara real-time—mulai dari mencari pasokan barang, pengadaan barang, serta tahap manufaktur hingga distribusi, pergudangan, layanan pelanggan, dan penjualan.
Sebagai bagian dari NIMP 2030, salah satu objectifnya adalah mentransformasi 3.000 pabrik pintar, mempromosikan budaya kerja tech-forward, serta memfasilitasi pengembangan lapangan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi di sektor manufaktur.
“Di ROKLive tahun ini, para peserta dapat mengeksplorasi keunggulan transformatif dari enterprise connectivity, cara membuat analisis data agar proses pengambilan keputusan berlangsung secara real-time dan mendatangkan hasil yang lebih baik. Malaysia, seperti banyak negara lainnya, dapat memperoleh manfaat yang sigifikan dari praktik manufaktur pintar dan teknologi baru.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kalangan perusahaan untuk menyambut teknologi dan digitalisasi agar bisnis dapat berjalan secara berkelanjutan dan produktivitas mengalami peningkatan sehingga menggerakkan pertumbuhan ekonomi,” jelas Mariya Prempeh, Country Manager, Singapura, Malaysia, dan Brunei, Rockwell Automation.
Selama lebih dari 40 tahun, Rockwell Automation telah menjadi bagian yang penting di regional Asia Pasifik, berkomitmen dengan misi untuk memperluas atau meningkatkan kemampuan manusia dan menghadirkan transformasi digital yang dapat membuat para klien untuk mencapai hasil atau target mereka.
Didukung dengan jaringan mitra yang kuat dan saling berkolaborasi, Rockwell Automation menggerakkan transformasi industri melalui solusi otomatisasi yang inovatif dan solusi connected enterprise. Dengan merealisasikan potensi klien dan meningkatkan produktivitas lewat teknologi, Rockwell Automation terus mentransformasi industri.