BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa pemerintah tengah menerapkan tiga program utama sebagai langkah intervensi pasar guna menyeimbangkan harga pangan, yang dijalankan melalui Badan Urusan Logistik (BULOG).
Arief mengungkapkan hal tersebut saat berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, dalam rangka mendampingi Presiden Jokowi dalam penyaluran bantuan pangan.
Menurut Arief, BULOG melaksanakan intervensi pertama melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang langsung mendatangi pemukiman penduduk atau lokasi ramai, diikuti dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke retail modern, pasar tradisional, dan pasar induk.
“Program ketiga yang tengah berjalan saat ini adalah penyaluran Bantuan Pangan sebanyak 10 kilogram (Kg) kepada setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” ungkap Arief di Bitung, Jumat (23/2/2024).
Arief juga menegaskan bahwa diperlukan waktu untuk mencapai keseimbangan harga antara produsen dan konsumen, namun hal ini telah dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap fluktuasi harga pangan saat ini.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum BULOG, Mokhamad Suyamto, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah positif untuk menanggapi fluktuasi harga beras dengan responsif dalam menjalankan semua instruksi dari Pemerintah.
“Penyaluran bantuan pangan beras saat ini sudah berlangsung di seluruh Indonesia, dan seluruh outlet distribusi program SPHP, termasuk pasar induk, pasar tradisional, dan retail modern, telah menerima pasokan beras SPHP untuk meningkatkan ketersediaan dan memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras. Selain itu, kami juga turun langsung ke masyarakat melalui Gerakan Pangan Murah dengan menjalankan program penjualan pangan pokok dengan harga terjangkau di lokasi terdekat dengan pemukiman penduduk,” tegasnya.
Pemerintah terus berupaya responsif terhadap dampak ekonomi yang muncul akibat perubahan iklim El Niño yang sedang berlangsung di berbagai belahan dunia.(saf/infopublik.id)