Scroll untuk baca artikel
Nasional

Panen Raya di Jatim, Pasokan Ramadhan Dipastikan Aman

42
×

Panen Raya di Jatim, Pasokan Ramadhan Dipastikan Aman

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi panen padi. (Foto: Safar/bisnisasia.co.id)

BISNISASIA.CO.ID, JAWA TIMUR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memastikan produksi padi tahun ini berada dalam kondisi yang melimpah. Diproyeksikan, luas panen pada bulan Maret dan April 2024 mencapai 928.105 hektare dengan total produksi periode Januari-April mencapai 5,219 juta ton gabah kering giling (GKG) atau jika dikonversikan ke beras bisa mencapai 3,346 juta ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Dydik Rudy Prasetya, mengungkapkan bahwa puncak panen diperkirakan akan terjadi pada bulan April mendatang dengan luasan mencapai 402.698 hektare. Dengan volume panen yang demikian, Jawa Timur meyakinkan ketersediaan beras di pasaran.

“Kami telah menyusun pemetaan wilayah sentra produksi dan jadwal panen untuk memastikan pasokan pangan yang merata di Jatim dan skala nasional,” tutur Dydik pada Rabu, 13 Maret 2024.

Baca Juga :   Gandeng BRIN, Ini Hasil Kajian Sementara Kenaikan Pajak Hiburan bagi Sektor Pariwisata

Dydik menambahkan, sejumlah kabupaten yang tengah panen tahun ini antara lain Jember dengan luas panen 67.960 hektare, Ngawi 47.916 hektare, Tuban 44.701 hektare, Pasuruan 50.064 hektare, Lamongan 57.646 hektare, dan Bojonegoro dengan luas panen 73.657 hektare.

Saat ini, kata Dydik, pihaknya sedang memperhatikan distribusi dari pusat produksi ke pasar-pasar di Jatim untuk menjaga agar harga beras tetap stabil, baik di tingkat petani maupun konsumen. Dia berharap, melalui langkah-langkah ini, pasokan beras akan tetap aman hingga setelah Hari Raya.

“Dalam hal ini, kami mendorong keterlibatan gapoktan dan perusahaan pengelola pabrik penggilingan padi dalam proses penyerapan dan operasi pasar bersama pemerintah daerah,” ujarnya.

Dydik juga mengungkapkan bahwa telah disusun perencanaan jangka panjang untuk mengatur distribusi dan pola tanam setelah periode panen mendatang.

Baca Juga :   Kenaikan Harga Beras Pengaruhi Harga Makanan Pokok Lainnya di E-commerce

“Dalam waktu singkat, kami telah menyiapkan rencana pola tanam yang mencakup percepatan persiapan lahan dan penanaman, dimana lahan yang telah panen pada bulan Februari akan segera ditanami kembali pada awal Maret,” jelasnya.

Di tempat lain, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan bahwa kebutuhan beras pada bulan Maret, April, dan Mei mendatang akan aman. Menurut Mentan, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan beras menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Mentan menjelaskan bahwa kepastian ini didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai periode panen raya petani pada bulan Februari dan Maret tahun ini.

“Insyaallah, sesuai data BPS, kebutuhan beras kita untuk Maret, April, dan Mei dalam keadaan aman. Namun, untuk kebutuhan bulan Juni, kami akan menghitung dari penanaman yang sedang berlangsung saat ini (Maret),” katanya.

Baca Juga :   Panen Raya di Bali Amankan Stok Beras dan Pakan Ternak

Sementara itu, produksi padi tahun ini diprediksi melimpah dan berdampak besar pada penurunan harga beras di pasaran. Meski demikian, Mentan berharap penurunan tersebut tidak berimbas pada hasil panen raya gabah petani.

“Pada bulan Maret, harga beras pasti akan turun. Saya pastikan akan turun. Jika ada yang mengatakan bahwa harga beras mahal saat ini, saya pastikan bahwa akan turun, dan kita akan menjaga ketersediaan beras aman untuk Ramadhan dan Idul Fitri, bahkan hingga dua bulan setelahnya. Untuk bulan Juni, kita akan lihat dari tanaman yang ditanam hari ini,” paparnya. (saf)