BISNISASIA.CO,ID, BALI – Menara ‘Tri Hita Karana’ (THK) di Nuanu, Bali, yang sangat dinantikan, resmi dibuka untuk publik hari ini. Dirancang arsitek Prancis terkemuka Arthur Mamou-Mani dan “dihidupkan” oleh tim DELIVERED., perusahaan produksi multimedia dengan fokus pada arsitektur media dan pengalaman imersif, Menara THK mewakili perpaduan seni, alam, dan teknologi yang harmonis. Landmark ikonik ini adalah sebuah penghormatan kepada filosofi Bali, Tri Hita Karana, yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Dengan tinggi 30 meter, Menara THK adalah instalasi seni-hibrida-AI permanen pertama di Asia Tenggara. Dengan menggunakan material dari bekas jembatan rel kereta berupa kayu ulin daur ulang yang dilapisi rotan di bagian luarnya, struktur ini menawarkan pemandangan panorama 360 derajat lanskap Nuanu dan pantai berpasir hitam ikonik di selatan Bali pada siang hari.
Malamnya, menara ini bertransformasi menjadi kanvas menawan untuk proyeksi cahaya yang berbasis kecerdasan buatan (AI), menciptakan pengalaman audio-visual yang unik, dan akan terus berubah-ubah yang menafsirkan kembali nilai-nilai budaya Bali melalui teknologi mutakhir. Yang membedakan Menara THK adalah desain inovatifnya yang memungkinkan untuk dibongkar, dipindahkan, berevolusi, dan bahkan diuraikan seiring waktu tanpa merusak lingkungan—melambangkan perayaan alam yang tidak destruktif.
Arthur Mamou-Mani mengungkapkan: “Memahami siklus hidup material adalah kunci. Dengan menggunakan rotan dan kayu ‘ulin’ yang didaur ulang, Menara THK menjadi simbol keberlanjutan, berkembang tanpa merugikan lingkungan. Ini adalah karya seni yang hidup dan bernapas.”
Sebagai tim kreatif di balik pengalaman imersif Menara THK, DELIVERED. mengembangkan pertunjukan proyeksi multimedia yang digerakkan oleh AI generatif bekerja sama dengan seniman internasional termasuk Pablo Alpe, Ben Helm, Maksim Ha, dan Aizek.
Proyeksi tersebut mengeksplorasi tema hubungan manusia, alam, dan dunia spiritualitas yang terus berubah dan berkembang setiap hari untuk memastikan pertunjukannya tidak selalu sama. Pengunjung dapat berinteraksi dengan pertunjukan melalui aplikasi web yang dipersonalisasi, memungkinkan mereka untuk memberikan ekspresi pribadi ke dalam karya ini.
Anastasiia Filatova, CEO DELIVERED., menyoroti: “Menara THK menjadi tolok ukur baru untuk arsitektur multimedia, memadukan AI, seni, dan tradisi. Kolaborasi antara seniman internasional dan lokal telah menciptakan sesuatu yang benar-benar unik, memberi definisi khusus terhadap konsep tentang pengalaman imersif.”
Proyek ini merupakan salah satu wujud komitmen Nuanu untuk menggabungkan kerajinan tradisional dengan desain inovatif. Pengrajin lokal memainkan peran kunci dalam menciptakan pelapis rotan dan struktur kayu, mencerminkan warisan budaya Bali dan etos keberlanjutannya.
Lev Kroll, CEO Nuanu menyatakan, “Menara THK memperkuat visi kami untuk mengintegrasikan seni, alam, dan teknologi secara harmonis. Ini mewakili esensi dari apa yang ingin dicapai Nuanu.”
Nuanu adalah wilayah visioner yang imersif, membentang seluas 44 hektar, hanya 20 menit dari Canggu dan satu jam dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Di jantungnya, Menara THK berdiri kokoh sebagai landmark, mewujudkan komitmen kota ini terhadap budaya, inovasi dan seni.
Dengan 32 proyek dan ruang rekreatif, Nuanu menawarkan pengalaman seni dan budaya yang berbeda, berbagai ruang acara, dan pendidikan kelas dunia, kuliner yang menggugah selera, serta berbagai akomodasi yang terintegrasi dengan alam untuk tamu jangka pendek maupun jangka panjang.