Scroll untuk baca artikel
Nasional

Menparekraf Resmikan Wisata Religi “Wisata Qur’an” di Bandung

34
×

Menparekraf Resmikan Wisata Religi “Wisata Qur’an” di Bandung

Sebarkan artikel ini
Menparekraf Sandiaga Uno melihat proses pembuatan mushaf Al Quran di Syaamil Quran, Bandung, Kamis (04/04). (Foto: kemenparekraf.go.id)

BISNISASIA.CO.ID, BANDUNG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dengan bangga meresmikan “Wisata Qur’an” yang diinisiasi oleh Syaamil Quran di Bandung. Wisata ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap kitab suci Al-Qur’an dan penyebarannya.

Menparekraf Sandiaga, dalam acara Leaders Forum Wisata Al-Qur’an di Syaamil Quran, Bandung, Kamis (4/4/2024), menyatakan bahwa Wisata Qur’an bukan sekadar destinasi wisata biasa. Ini bukan hanya tentang melihat inovasi dan kreativitas desain Al-Qur’an, tetapi juga tentang meningkatkan pemahaman terhadap kitab suci Al-Qur’an sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat tersampaikan dengan baik.

Wisata Qur’an menjadi salah satu bentuk perjalanan religi di Kota Bandung yang mengajak para wisatawan melihat proses pembuatan mushaf Al-Qur’an dari awal hingga akhir.

Baca Juga :   Menparekraf Kunjungi Australia Perkuat Kerja Sama Sektor Parekraf

“Ini pertama kali saya meresmikan Wisata Qur’an, dan ini benar-benar sebuah terobosan baru, inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Dengan pembukaan ini, kita membuka pintu bagi siapa pun yang ingin menggali kekayaan Al-Qur’an. Wisata ini tidak hanya untuk umat Islam, tetapi untuk semua manusia yang ingin memahami dan merasakan kehadiran Al-Qur’an dalam kehidupan mereka,” ujar Menparekraf.

Menparekraf menekankan bahwa Wisata Qur’an tidak hanya menjadi bagian dari pariwisata, tetapi juga dari sektor ekonomi kreatif. Ini karena ada dua subsektor kreatif yang diunggulkan, yaitu penerbitan dan desain.

“Saya melihat bahwa inovasi dan kreativitas desain Al-Qur’an ini menarik, dan dapat meningkatkan pemahaman kita serta nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an,” tambah Menparekraf.

Menparekraf juga menyoroti pentingnya bulan Ramadan, karena pada bulan ini Al-Qur’an diturunkan. Oleh karena itu, umat Islam dalam menjalani ibadah puasa Ramadan seringkali diisi dengan membaca dan memahami Al-Qur’an. Al-Qur’an bukan hanya kumpulan kata-kata yang diturunkan kepada Rasulullah SAW lebih dari 1.400 tahun yang lalu.

Baca Juga :   Sponsori Tim MotoGP: Indonesia Jadi Sorotan Dunia dalam Pariwisata dan Jenama

“Al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh umat manusia, sumber ilmu, inspirasi, dan pedoman hidup yang abadi,” ujar Menparekraf dengan tegas.

Lebih lanjut, Menparekraf mengungkapkan bahwa dalam menyambut Hari Raya Idulfitri, ia mengajak para pemudik untuk bersafari ke masjid-masjid di empat jalur mudik, yaitu Trans Sumatra, Jalur Pantura, Jalur Pansela, dan Trans Jawa Mudik sesuai dengan E-booklet Mudik Jelajah Masjid.

E-booklet ini menyajikan alternatif destinasi wisata yang memberikan informasi tentang masjid-masjid di jalur mudik yang memiliki keunikan dan potensi pariwisata berdasarkan 7 kategori tema (nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai budaya, nilai amenitas, nilai edu-religi, nilai tujuan ziarah, nilai sociopreneur, dan nilai eco-mosque).

Baca Juga :   Komitmen pada Kelestarian Alam Ibu Kota, Sony Group Indonesia Sumbang 1000 Bibit Bakau untuk Jakarta

“Jadi, terdapat masjid-masjid yang dapat dikunjungi. Nantinya, kita dapat berkolaborasi dengan Syaamil Group untuk memasukkan Wisata Qur’an sebagai salah satu opsi dari kunjungan wisatawan, sehingga dapat menjadi bagian dari E-booklet Mudik Jelajah Masjid dan Wisata Qur’an,” ujar Menparekraf.

Chairman Syaamil Group, Riza Zacharias, menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menparekraf untuk melihat proses pembuatan Al-Qur’an.

“Kami sangat bangga dan senang dengan kehadiran Menparekraf di Syaamil Quran, semoga kunjungan ini membawa banyak manfaat bagi semua yang datang ke Syaamil Quran,” kata Riza dengan penuh semangat. (saf)