Scroll untuk baca artikel
Nasional

Menko Marves Dorong Pembangunan Roadmap Pengurangan Impor

40
×

Menko Marves Dorong Pembangunan Roadmap Pengurangan Impor

Sebarkan artikel ini
Menko Marves, Luhut B. Pandjaitan, Secara Daring dalam Acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri: Kemandirian Produk Dalam Negeri Menuju Indonesia Emas di Denpasar, Bali, Selasa (05/03/2024). (Foto: Humas Menko Marves)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, menekankan pentingnya kepada seluruh kementerian, lembaga (K/L), dan pemerintah daerah (Pemda) untuk mengembangkan roadmap pengurangan impor, dengan target impor maksimal 5 persen dari total belanja. Dia menegaskan bahwa penyusunan roadmap ini diharapkan dapat diselesaikan paling lambat pada semester pertama tahun 2024.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri: Kemandirian Produk Dalam Negeri Menuju Indonesia Emas di Denpasar, Bali, pada Selasa.

Selain itu, Menko Marves mengkritisi para pelaku usaha agar terus meningkatkan kualitas dan pelayanan Produk Dalam Negeri (PDN). Dia juga menekankan bahwa belanja yang bersumber dari pinjaman luar negeri harus tetap mengutamakan penggunaan produk dalam negeri.

”Visi yang lebih besar melalui program Bangga Buatan Indonesia adalah menjadikan masyarakat sebagai konsumen utama Produk Dalam Negeri. Mari kita manfaatkan bonus demografi yang berlangsung hingga 2030 sebagai sumber demand yang kuat,” ujar Menko Marves.

Baca Juga :   Jelang Pemilu 2024, Forkopimda Provinsi Banten Solid Ciptakan Keamanan dan Ketertiban Pemilu 2024

Menyampaikan hal serupa, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan optimisme bahwa melalui Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), seperti pelaksanaan Business Matching, akan mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Dalam pelaksanaan Business Matching tahun ini, sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan pembelian produk dalam negeri, terutama pada lima sektor yang memiliki potensi pengadaan terbesar. Kelima sektor ini mencakup konstruksi, alat peralatan pertahanan dan keamanan, transportasi, pertanian, serta farmasi dan alat kesehatan.

Baca Juga :   Otoritas IKN Siap Meriahkan Peringatan HUT Kemerdekaan RI

”Kami tidak akan melupakan industri kecil dan menengah, kami akan terus berupaya agar mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk produk mereka dibeli dalam pengadaan barang dan jasa,” tutupnya. (saf/infopublik.id)