Scroll untuk baca artikel
Lifestyle

Libur Telah Tiba! Jangan Lewatkan Diskon 30% untuk Berwisata ke Desa Bakti BCA

2
×

Libur Telah Tiba! Jangan Lewatkan Diskon 30% untuk Berwisata ke Desa Bakti BCA

Sebarkan artikel ini
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyambut musim liburan sekolah dengan menawarkan promo istimewa untuk pemesanan paket wisata dan atraksi wisata Desa Bakti BCA melalui aplikasi BCA Lifestyle di aplikasi myBCA. Lewat penawaran menarik ini, perseroan menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi desa wisata di Indonesia, sekaligus memberikan kemudahan bagi nasabah setia untuk menikmati pengalaman liburan yang berkesan bersama keluarga.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyambut musim liburan sekolah dengan menawarkan promo istimewa untuk pemesanan paket wisata dan atraksi wisata Desa Bakti BCA melalui aplikasi BCA Lifestyle di aplikasi myBCA.

Lewat penawaran menarik ini, perseroan menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi desa wisata di Indonesia, sekaligus memberikan kemudahan bagi nasabah setia untuk menikmati pengalaman liburan yang berkesan bersama keluarga.

Kunjungan ke desa wisata kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Data dari Kementerian Pariwisata mencatat adanya peningkatan jumlah wisatawan ke desa wisata sebesar 30 hingga 50 persen pascapandemi Covid-19.

Melihat antusiasme tersebut, BCA berupaya mempermudah akses nasabah dan masyarakat yang ingin menjelajahi keindahan desa wisata dengan menghadirkan diskon 30% bagi paket dan atraksi wisata ke berbagai Desa Bakti BCA. Promosi ini berlaku untuk transaksi periode 30 Juni 2025 sampai dengan 13 Juli 2025.

Untuk bisa memperoleh diskon ini, nasabah BCA harus memesan paket wisata Desa Bakti BCA via menu “MKP Tiket Wisata” pada fitur “Lifestyle” di aplikasi myBCA. Saat melakukan transaksi, nasabah BCA perlu memasukkan kode promo LIBURANDIDESABCA.

Besaran diskon yang akan diperoleh nasabah adalah sebesar 30%, dengan maksimum diskon Rp30.000. Promo ini berlaku untuk minimal transaksi senilai Rp100.000, dan terbatas bagi 100 transaksi pertama setiap harinya. Informasi lengkap dapat diakses pada bca.id/wisatayuk.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan, “Kami memahami bahwa desa wisata memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sebagai bentuk komitmen terhadap pemberdayaan desa wisata, BCA secara konsisten menjalankan berbagai inisiatif yang berorientasi kepada pariwisata berkelanjutan, yaitu pembinaan di bidang sosial ekonomi dan pengelolaan keuangan usaha, pelestarian budaya dan lingkungan, serta tata kelola destinasi wisata yang bertanggung jawab,” katanya.

Selain itu, BCA juga memberikan dukungan infrastruktur, promosi, dan perluasan akses pasar. Pada momen liburan sekolah kali ini, BCA turut berperan aktif dalam mempromosikan desa wisata melalui penawaran spesial berupa diskon paket dan atraksi wisata ke berbagai Desa Bakti BCA.

Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak kunjungan ke desa-desa wisata binaan BCA, sehingga berdampak langsung terhadap peningkatan aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.”

Baca Juga :   Ashira Zamita Rilis Single Romantis ‘Raja dan Ratu’

Berikut deretan Desa Bakti BCA yang dapat dikunjungi dengan diskon tiket paket wisata ini:

  1. Desa Wisata Kelubi, Belitung Timur

Desa Wisata Kelubi yang terletak di Belitung Timur menawarkan perpaduan menarik antara wisata alam dan wisata edukasi yang autentik. Di desa ini, pengunjung dapat merasakan langsung kehidupan sehari-hari masyarakat setempat melalui berbagai aktivitas, seperti menanam nanas secara tradisional, serta belajar menganyam menggunakan bahan baku alami seperti daun lais atau daun mengkuang.

Bagi pecinta aktivitas outdoor, tersedia pilihan trekking, bersepeda, trail running, hingga camping di alam terbuka yang asri. Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga diajak mencicipi kuliner khas Kelubi, yakni Makan Bedulang, sebuah tradisi makan bersama beralas daun yang menyajikan nasi randau dan beragam lauk pauk kaya cita rasa. Desa Wisata Kelubi pun menjadi destinasi yang ideal untuk berlibur sekaligus belajar dari kearifan lokal masyarakat Belitung Timur.

  1. Desa Wisata Limbongan, Belitung Timur

Desa Wisata Limbongan di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, menghadirkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam dan budaya lokal. Salah satu daya tarik utamanya adalah Gunong Lumut, yang telah ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark sejak 2021.

Tak hanya itu, Desa Limbongan juga menghidupkan kembali warisan budaya melalui atraksi seni seperti Teater Lanun, Lesong Ketintong, Gambus Inang-Inang, dan Gambangan, seluruhnya ditampilkan oleh masyarakat lokal untuk melestarikan cerita leluhur dan tradisi agraris mereka. Desa Limbongan menjadi destinasi ideal bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman wisata secara holistik, baik dari sisi alam, sejarah, hingga budaya.

  1. Desa Wisata Kreatif Terong, Belitung

Desa Wisata Kreatif Terong berada di jalur utama destinasi pariwisata Belitung dan dikenal sebagai contoh transformasi kawasan bekas tambang timah menjadi destinasi wisata berbasis alam dan edukasi.

Melalui pengembangan kawasan Wisata Aik Rusa Berehun, desa ini menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan, mulai dari mencoba aktivitas tradisional seperti menangkap udang, ikan, dan kepiting dengan cara-cara khas masyarakat lokal, hingga menjelajahi keindahan alam lewat jalur hiking menuju Bukit Tebalu Simpor Laki yang menyuguhkan panorama menawan khas Belitung. Desa ini baru saja menyabet penghargaan ASEAN Tourism Awards 2025 dalam kategori ASEAN Community-Based Tourism Award.

  1. Kawasan Pecinan Glodok, Jakarta

Terletak di pusat kota Jakarta, kawasan Pecinan Glodok merupakan destinasi wisata budaya yang menawarkan perpaduan menarik antara sejarah, tradisi, dan kuliner khas Tionghoa-Betawi.

Pengunjung dapat menelusuri lorong-lorong unik yang dipenuhi toko-toko klasik, mengunjungi kelenteng bersejarah seperti Vihara Dharma Bhakti, serta menjumpai pasar yang menjual ramuan herbal, pernak-pernik budaya Tionghoa, hingga jajanan khas yang menggugah selera.

Menikmati kuliner legendaris seperti bakmi, lumpia, atau kue keranjang menjadi pengalaman yang tak boleh dilewatkan oleh pengunjung. Kawasan Pecinan Glodok mampu meraih penghargaan ASEAN Tourism Awards 2025 dalam kategori ASEAN Public Toilet Award.

  1. Desa Wisata Pentingsari, Yogyakarta

Desa Wisata Pentingsari menawarkan pengalaman unik bagi para wisatawan dengan mengajak mereka menyatu dengan kehidupan masyarakat desa yang masih menjaga erat nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal.

Beragam aktivitas menarik dapat diikuti, mulai dari membajak sawah, belajar seni dan budaya tradisional, hingga mengikuti edukasi seputar UMKM dan pembuatan kerajinan tangan yang dikelola langsung oleh warga setempat. Berkat pendekatan berbasis komunitas yang kuat, desa ini berhasil meraih penghargaan prestisius dalam kategori community-based tourism pada ASEAN Tourism Award 2023.

  1. Wirawisata Goa Pindul, Yogyakarta

Wirawisata Goa Pindul merupakan destinasi yang tepat bagi para pecinta alam. Di desa wisata ini, pengunjung dapat menyusuri keindahan gua dengan stalaktit dan stalagmit yang memukau, sambil mengapung di atas sungai bawah tanah menggunakan ban pelampung.

Bagi yang menyukai tantangan, tersedia jalur trekking di sekitar gua yang menawarkan panorama alami serta medan yang menantang. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa merasakan sensasi off-road dengan Jeep, melintasi pedesaan hingga menjelajahi hutan kayu putih yang memesona. Destinasi ini juga memiliki program Rumah Pangan Hidup.

Pengunjung dapat menikmati wisata edukasi sistem ketahanan pangan, mulai dari penanaman dan penyemaian bibit, pengelolaan pekarangan rumah bagi pemenuhan pangan keluarga, hingga pengelolaan dan pemanfaatan sampah rumah tangga.

  1. Wisata Wayang Desa Wukirsari, Yogyakarta

Wisata Wayang Desa Wukirsari yang terletak di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, merupakan pusat kerajinan wayang kulit berkualitas dan paguyuban perajin wayang kulit. Selain menawarkan suasana pedesaan yang asri dan tenang, desa ini juga memberikan pengalaman budaya yang lengkap bagi wisatawan. Pengunjung bisa mempelajari proses pembuatan wayang kulit, menyaksikan pertunjukan wayang, bermain gamelan, hingga merasakan kehidupan masyarakat setempat.

  1. Desa Wisata Taro, Bali

Desa Wisata Taro menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan nilai spiritual. Desa ini menghadirkan beragam pengalaman menarik, mulai dari tata letak rumah tradisional di Semara Ratih Delodsema Village, kemegahan Pura Agung Gunung Raung, hingga rumah konservasi lembu putih yang menjadi simbol ikonik desa.

Wisatawan juga dapat menikmati aktivitas trekking menuju Air Terjun Yeh Pikat, mengunjungi sentra kerajinan perhiasan emas dan perak, serta belajar langsung proses pemahatan patung dan ukiran khas Bali. Di malam hari, pengunjung dapat menyaksikan cahaya magis dari kunang-kunang dengan mengunjungi The Fireflies Garden. Desa Wisata Taro dinobatkan sebagai penerima penghargaan Best Tourism Villages Upgrade Program dari UNWTO pada 2023.

  1. Desa Wisata Hijau Bilebante, Lombok

Desa Wisata Bilebante, yang berlokasi sekitar 26 menit dari pusat Kota Lombok dan tidak jauh dari Sirkuit MotoGP Mandalika, menawarkan pemandangan persawahan hijau yang asri dengan latar megah Gunung Rinjani. Beragam aktivitas wisata tersedia bagi pengunjung, mulai dari mengikuti kelas memasak tradisional, berkeliling sawah menggunakan ATV atau sepeda, hingga menikmati relaksasi spa di tepi sawah yang menenangkan.

Pengalaman di Desa Bilebante semakin lengkap dengan mencicipi kuliner khas Lombok, seperti ayam merangkat dan sate pusut yang menggugah selera. Desa Wisata Bilebante berhasil meraih penghargaan Best Tourism Villages Upgrade Program dari UNWTO pada 2023.

“Melalui promo paket dan atraksi wisata di Desa Bakti BCA, kami berupaya mendorong minat masyarakat untuk mengeksplorasi potensi lokal sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi desa. Ke depannya, BCA berkomitmen untuk terus menghadirkan dukungan yang berkelanjutan agar desa wisata dapat tumbuh dan berkembang menjadi destinasi liburan yang diminati masyarakat luas,” tutup Hera.