Scroll untuk baca artikel
Market

Laporan Infobip: Indonesia, Filipina dan China Catat Pertumbuhan Pasar Messaging Tertinggi

36
×

Laporan Infobip: Indonesia, Filipina dan China Catat Pertumbuhan Pasar Messaging Tertinggi

Sebarkan artikel ini
Infobip Messaging Trends 2025 (PRNewsfoto/Infobip)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Infobip, platform global cloud communications, merilis laporan terbaru Messaging Trends Report yang mengungkap bahwa Asia-Pasifik menjadi wilayah dengan pertumbuhan messaging tercepat di dunia, dengan peningkatan aktivitas conversational messaging sebesar 51% sepanjang tahun 2024.

Laporan ini berdasarkan analisis lebih dari 530 miliar interaksi antara bisnis dan konsumen di platform Infobip. Lonjakan ini banyak dipicu oleh negara-negara dengan pasar yang sangat aktif seperti Indonesia (59%), Filipina (33%), dan China (29%).

Data dari Infobip AI Hub menunjukkan peningkatan signifikan dalam adopsi AI, yang mendorong perubahan besar pada aplikasi conversational messaging dan memungkinkan interaksi yang lebih natural dan bermakna antara brand dan pelanggan. Penggunaan WhatsApp meningkat dua kali lipat (100%) berkat fitur pembelian langsung di dalam chat.

Baca Juga :   IHG Hotels Bantu 334.000 Orang Lewat Inisiatif CSR di Asia Timur & Pasifik

Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 110%, diikuti India (27%), Singapura (20%), dan Malaysia (17%). Interaksi melalui RCS melonjak 102% di seluruh wilayah ini, dengan India mencatat kenaikan terbesar sebesar 850%. Viber juga mengalami pertumbuhan 41% di wilayah Asia-Pasifik, dengan Filipina menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas messaging.

Selain itu, riset Infobip menunjukkan bahwa pelanggan di Asia-Pasifik lebih memilih messaging channel yang sesuai dengan budaya dan preferensi lokal. Di Korea Selatan, KakaoTalk menyumbang 87% interaksi antara brand dan pelanggan, dan beberapa brand di Singapura juga mulai menggunakan platform ini untuk menjangkau audiens mereka.

Di Vietnam, 63% interaksi antara brand dan pelanggan berlangsung di Zalo, platform lokal yang sangat populer. Sementara itu, LINE mendominasi di Thailand, wilayah Taiwan, dan Singapura, mencakup 98% interaksi messaging di negara-negara tersebut. Karena itu, semakin banyak brand yang memilih platform lokal untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan relevan dengan pelanggan mereka.

Baca Juga :   Mengenal AI API, Integrasi Teknologi Generatif AI untuk Virtual Try-On dan Image Editing

Secara global, jumlah brand yang melakukan ochestrated conversational marketing interaction di platform Infobip meningkat sebesar 30%. Laporan ini juga mencatat adopsi cepat conversational messaging di industri-industri utama di Asia Pasifik.

Sektor Ritel dan eCommerce mencatat peningkatan interaksi sebesar 169%, dipimpin Korea Selatan dengan pertumbuhan 371%, disusul Singapura (133%), dan Filipina (16%). Ekspansi sektor Telekomunikasi juga sangat pesat, tercermin dari pertumbuhan interaksi di China yang meroket 4.200% dan Indonesia sebesar 121%.

Baca Juga :   1.855 Situs Perdagangan Berjangka Komoditi Ilegal Diblokir

Ivan Ostojic, Chief Business Officer, Infobip, mengatakan: “Lonjakan interaksi bisnis di Asia Pasifik mencerminkan pergeseran menuju pengalaman conversational messaging yang lebih kaya fitur, relevan di pasar lokal, serta personal.

Pelanggan di Asia Pasifik menyukai konten yang sesuai dengan budaya dan bahasanya. Maka, kedua hal ini mendorong tingkat interaksi dan konversi pelanggan. Brand yang berhasil menerapkan pendekatan tersebut lewat RCS, WhatsApp, dan Viber atau program promosi lokal saat momen tertentu di pasar lokal, seperti Singles Day, mampu membangun hubungan pelanggan yang lebih baik.

Sejalan dengan perkembangan conversational marketing, para pelaku bisnis harus memahami kelayakan solusi ini untuk meningkatkan hubungan pelanggan, serta menjaga interaksi berlangsung dengan lancar, aman, dan real-time.