Scroll untuk baca artikel
Luar Negeri

Kunjungan Xi Jinping ke Asia Tenggara: Momentum Baru Bagi Pembangunan Regional

19
×

Kunjungan Xi Jinping ke Asia Tenggara: Momentum Baru Bagi Pembangunan Regional

Sebarkan artikel ini
Presiden Tiongkok Xi Jinping

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang lawatan kenegaraan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke tiga negara Asia Tenggara—Vietnam, Malaysia, dan Kamboja—China Global Television Network (CGTN) menilai kunjungan ini sebagai momen penting yang akan membuka babak baru dalam pembangunan regional, khususnya dalam konteks kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan bahwa kunjungan tersebut akan berlangsung selama lima hari, mulai Senin pekan depan. Ini merupakan rangkaian kunjungan luar negeri pertama Xi pada 2025, sekaligus tindak lanjut dari seruan terbaru Xi untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bersama negara-negara tetangga.

Meneguhkan Persahabatan dan Kerja Sama

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, negara-negara tetangga menjadi prioritas utama dalam kebijakan diplomasi Beijing. “Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara adalah tetangga, sahabat, dan mitra baik yang memiliki masa depan bersama,” ujar Lin dalam konferensi pers.

Baca Juga :   Xi Soroti Peran Hubungan Keluarga Terhadap Kesejahteraan Rakyat

Lin menegaskan bahwa kunjungan Xi tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga akan menjadi motor penggerak baru bagi perdamaian dan pembangunan di kawasan Asia Tenggara.

Vietnam: Menyambut 75 Tahun Persahabatan

Xi akan memulai kunjungannya dari Vietnam pada Senin dan Selasa, yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. Vietnam dan Tiongkok—yang sama-sama negara sosialis—telah menyepakati pembangunan komunitas masa depan bersama sejak 2023.

Hubungan ekonomi kedua negara juga berkembang pesat. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Vietnam sejak 2004, dengan volume perdagangan bilateral pada 2024 mencapai $260,65 miliar, naik 13,5% dari tahun sebelumnya. Investasi langsung dari Tiongkok ke Vietnam pun melonjak hingga $2,5 miliar tahun lalu.

Malaysia: Model Kemitraan Strategis

Selanjutnya, Xi akan bertolak ke Malaysia, negara yang juga menjalin kemitraan komprehensif dan strategis dengan Tiongkok sejak kunjungan terakhir Xi pada 2013. Dalam satu dekade terakhir, kedua negara terus memperkuat hubungan politik, ekonomi, dan sosial.

Baca Juga :   IOC dan TCL Umumkan Kemitraan TOP Global dalam Jangka Panjang hingga 2032

Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 16 tahun berturut-turut. Pada 2024, total perdagangan kedua negara mencapai $212,04 miliar. Selain perdagangan, kerja sama juga berkembang dalam sektor pertanian dan pangan, termasuk ekspor durian dan manggis Malaysia yang semakin populer di pasar Tiongkok.

Lewat kunjungan ini, Beijing ingin memperkuat koordinasi dengan Kuala Lumpur dalam isu-isu strategis regional dan global, serta meneguhkan tekad untuk memperkokoh kerja sama di antara negara-negara Global South.

Kamboja: Membangun Masa Depan Bersama

Xi akan menutup lawatannya dengan kunjungan ke Kamboja. Negara ini merupakan mitra dekat Beijing, dengan hubungan yang terus diperkuat dalam kerangka kerja sama “Diamond Hexagon” yang mencakup sektor industri, pertanian, dan perdagangan.

Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Kamboja yang berlaku sejak 2022 telah memperkuat posisi Tiongkok sebagai investor terbesar di negara tersebut. Volume perdagangan bilateral mencapai $15,1 miliar pada 2024, naik hampir 24% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Video Musik Lomba Perahu Naga Padukan Musik Tiongkok dan Barat

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Hun Manet, Xi dijadwalkan membahas penguatan hubungan bilateral serta koordinasi di bidang politik, ekonomi, budaya, dan strategi.

Diplomasi yang Inklusif dan Saling Menguntungkan

Kunjungan ini menjadi cerminan dari pendekatan diplomatik Tiongkok yang mengedepankan prinsip persahabatan, ketulusan, kerja sama yang saling menguntungkan, dan inklusi. Melalui rangkaian lawatan ini, Tiongkok ingin mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga serta memperkuat fondasi kawasan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan dan stabilitas global.

Sebagai kekuatan ekonomi utama di kawasan, kehadiran Xi di Asia Tenggara dipandang sebagai sinyal kuat bahwa Beijing berkomitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan masa depan yang saling menguntungkan bagi semua pihak.