BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) terus mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengoptimalkan teknologi digital guna meningkatkan daya saing produk dan memperluas jangkauan pemasaran mereka.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim, menekankan bahwa teknologi menjadi instrumen penting dalam upaya meningkatkan kapasitas bisnis UMKM, dari proses produksi hingga pemasaran. Hal ini disampaikannya saat menutup rangkaian Diskusi Pengaduan dan Serap Aspirasi Publik Bidang Koperasi dan UMKM tentang Optimalisasi Teknologi Digital bagi UMKM di Banyuwangi pada Jumat (16/2/2024).
“Dengan adanya teknologi, para pelaku UMKM dapat lebih mudah mengakses informasi potensi pasar yang akan mereka bidik,” ujar Arif dalam keterangan resmi yang dikutip InfoPublik pada Sabtu (17/2/2024).
Lebih lanjut, Arif menyebutkan bahwa kebijakan alokasi belanja Kementerian/Lembaga sebesar 40 persen dengan nilai Rp810,91 triliun khusus untuk produk lokal/UMKM dapat dimanfaatkan dengan mengakses melalui laman LKPP e-catalog (https://e-katalog.lkpp.go.id/).
Pemerintah, kata Arif, melihat potensi ekonomi digital Indonesia saat ini mencapai Rp1.207 triliun dan diprediksi akan mencapai Rp5.400 triliun pada tahun 2030.
“Ekonomi digital ini akan menjadi sumber ekonomi baru, sehingga UMKM dari hulu ke hilir seharusnya mengembangkan produk mereka dengan basis teknologi digital,” tambahnya.
Nashrullah Hasin, CEO Rumah Besar Kemasan, mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi dalam memperluas akses pasar. Menurutnya, dengan produk berkualitas dan pengemasan yang menarik, langkah berikutnya untuk memenangkan pasar adalah dengan mengoptimalkan layanan teknologi seperti media sosial, website, atau melalui e-commerce.
“Di era digital saat ini, posisi pelaku UMKM telah berubah; selain berjualan secara offline, mereka juga dapat memanfaatkan pasar online yang lebih luas,” ungkapnya. (Saf/infopublik.id)