Scroll untuk baca artikel
Nasional

Sinergi dan Kolaborasi Menjadi Kunci Sukses Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023

53
×

Sinergi dan Kolaborasi Menjadi Kunci Sukses Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023

Sebarkan artikel ini
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto dalam Rakor Pengendalian Inflasi Pangan Daerah di Jakarta, Senin (29/1/2024). (Foto: Dok NFA/Istimewa)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto menegaskan bahwa sinergi dan kolaborasi yang diterapkan bersama Pemerintah Daerah (Pemda) akan terus menjadi fokus utama sepanjang tahun 2024. Upaya tersebut mencakup berbagai inisiatif, seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk beras dan jagung, Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), Gerakan Pangan Murah (GPM), penyaluran bantuan pangan berupa beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras, serta penguatan data dan informasi.

Baca Juga :   Amerika Serikat dan Pemerintah Indonesia Rayakan Keberhasilan Kerja Sama Tata Kelola

“Badan Pangan Nasional menghargai peran aktif Pemerintah Daerah (Pemda) dan semua pihak terkait dalam pelaksanaan GPM pada tahun 2023, dan akan terus dilanjutkan pada tahun 2024 di 374 lokasi di seluruh Indonesia,” ungkap Andriko dalam Rakor Pengendalian Inflasi Pangan Daerah di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Andriko juga mendorong peningkatan kualitas pelaksanaan dana dekonsentrasi (spending better), selain pencapaian yang lebih kuantitatif. Ini bertujuan untuk mendorong percepatan transformasi ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. “Kami berharap Pemerintah Daerah segera mengambil langkah-langkah terkait dana dekonsentrasi karena akan ada blokir AA (automatic adjustment),” tambahnya.

Sementara itu, sebagai upaya memastikan bahwa program bantuan sosial berjalan sesuai sasaran, Presiden Joko Widodo bersama Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dijadwalkan melakukan pemantauan penyaluran bantuan pangan beras di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Bantuan pangan yang diberikan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diharapkan dapat mendukung stabilitas harga pangan hingga masuk ke masa panen raya gabah/beras pada bulan April mendatang.(saf/infopublik.id)