Scroll untuk baca artikel
Nasional

Job Trends 2024 Report, PMI Serukan Upskilling yang Selaras dengan Disrupsi AI untuk Perluas Peluang Karier

20
×

Job Trends 2024 Report, PMI Serukan Upskilling yang Selaras dengan Disrupsi AI untuk Perluas Peluang Karier

Sebarkan artikel ini
Infographics Job Trends 2024 Report

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Project Management Institute (PMI), sebuah asosiasi global yang memimpin dalam manajemen proyek, program dan portofolio, baru-baru ini merilis laporan terbarunya tentang Tren Pekerjaan Manajemen Proyek Global 2024 (Job Trends 2024 Report). Laporan ini menyoroti bagaimana kecerdasan buatan (AI) menjadi pemicu utama perubahan, termasuk pergeseran paradigma terhadap pekerjaan dan karier, serta bagaimana para profesional proyek dapat meningkatkan karier dan daya beli mereka dengan mengidentifikasi kesenjangan dalam bakat dan keterampilan yang paling dibutuhkan.

Laporan ini menunjukkan bahwa inovasi dan digitalisasi membuka peluang karier yang luas bagi para profesional, terutama generasi muda yang terdidik, untuk terus mengembangkan keterampilan mereka. Di berbagai sektor, teknologi informasi (TI) memainkan peran kunci dalam transformasi industri yang berkelanjutan. Di Indonesia, contohnya, terlihat dalam komitmen produsen otomotif untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik (EV) sesuai dengan regulasi pemerintah. Oleh karena itu, pemangku kepentingan perlu meningkatkan pembelajaran dan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

Menariknya, di tengah upaya meningkatkan daya saing tenaga kerja, para profesional semakin menyadari peran penting AI dalam lanskap kerja modern. Dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di seluruh dunia, karyawan di Asia Pasifik percaya bahwa AI dan kolaborasi manusia dapat memberikan manfaat karier lebih banyak. Laporan Tren Pekerjaan Manajemen Proyek Global 2024 mencatat bahwa 33% dari angkatan kerja global telah menggunakan AI untuk mendukung pekerjaan mereka. Sementara itu, ada serangkaian temuan lain yang menarik dari laporan tersebut tentang pentingnya peningkatan keterampilan tenaga kerja, terutama di wilayah Asia Pasifik, untuk memperluas peluang karier profesional mereka di era digital. Beberapa temuan global tentang bagaimana AI mengubah angkatan kerja global adalah:

  • 82% dari para pemimpin senior percaya bahwa adopsi AI akan mempengaruhi bagaimana proyek dijalankan di perusahaan mereka dalam lima tahun mendatang. Hasil survei ini diperkuat oleh optimisme, dengan 91% responden percaya bahwa AI akan berdampak signifikan pada profesi manajemen proyek.
  • Permintaan akan pekerja terampil yang dapat memanfaatkan AI meningkat secara signifikan. Salah satu contohnya adalah lonjakan 2.000% dalam postingan pekerjaan yang merujuk pada keterampilan penguasaan AI generatif dari Maret hingga September 2023.
  • Meskipun ada lonjakan dalam permintaan, masih ada kesenjangan yang cukup besar dalam kurva pembelajaran AI, di mana hanya 13% karyawan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk mempelajari manfaat teknologi terkait. Namun, laporan serupa mengungkapkan bahwa 21% dari para profesional mengaku selalu atau sering menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan proyek mereka. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi AI dapat menjadi kunci untuk menyelaraskan dan mentransformasi pelaksanaan proyek pada tingkat manajerial.
Baca Juga :   Blibli Tiket ACTION Bersama Inspiration Factory Foundation Berbagi Keterampilan pada Anak-anak Termarjinalkan

Pada akhirnya, tenaga kerja dituntut untuk tetap relevan dengan mengembangkan keterampilan penggunaan AI guna mencapai peluang kerja yang lebih luas. Sejalan dengan temuan studi ini, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) juga mendorong tenaga kerja untuk terus meningkatkan keterampilan dan pembelajaran ulang guna meningkatkan sensitivitas dan keterampilan dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.

Baca Juga :   Ambil Langkah Antisipatif, Pemerintah Tambah Jumlah Perjalanan Kapal dan Kapasitas Rute Panjang-Ciwandan

“Indonesia memiliki populasi anak muda yang terus berkembang. Dengan 70,72% penduduk dalam usia produktif (15 hingga 64 tahun), Indonesia menikmati bonus demografis. Banyak profesional muda melihat keterampilan manajemen proyek sebagai kunci pertumbuhan karier. Mereka mengikuti pelatihan untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja. PMI berkomitmen untuk memberdayakan mereka dengan sertifikasi, alat, dan dukungan bersama pemangku kepentingan untuk pengembangan karier jangka panjang,” demikian kata SoHyun Kang, Direktur Regional PMI, PMI Asia Pasifik.

PMI di Indonesia memiliki lebih dari 2.800 Anggota PMI Aktif dan lebih dari 3.200 Pemegang Sertifikasi Aktif. PMI Indonesia juga memiliki lebih dari 1.000 anggota dan bekerja untuk mengumpulkan komunitas manajemen proyek, serta memiliki chapter aktif yang terkait dengan manajemen proyek. (saf)