BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menutup tahun 2024 dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp166,8 miliar, meningkat 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 18,1% menjadi Rp1,3 triliun dari Rp1,1 triliun pada tahun 2023.
Kontributor utama pendapatan berasal dari jasa penundaan (towage) sebesar Rp1,2 triliun atau 85,9% dari total pendapatan, disusul oleh pemanduan (pilotage) sebesar Rp91,7 miliar dan jasa lainnya sebesar Rp98 miliar.
Segmen pasar jasa Pelabuhan Umum menjadi penyumbang pendapatan terbesar sebesar Rp572,9 miliar, naik 26,7% dari tahun sebelumnya.
Kontribusi lainnya datang dari Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp230,7 miliar dan Terminal Khusus (Tersus) sebesar Rp481,4 miliar.
Laba usaha IPCM juga naik 12,9% menjadi Rp207,4 miliar, sementara total aset meningkat 8,4% menjadi Rp1,6 triliun per akhir Desember 2024.
Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil dari strategi komersial yang tepat dan dukungan pelanggan serta mitra kerja.
IPCM juga memperluas layanannya dengan menyediakan kapal tunda untuk pelayanan penundaan kapal di Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Utara.
Selain itu, IPCM sedang membangun dua kapal tunda baru sebagai bagian dari investasi strategis untuk memperkuat armada dan meningkatkan kapasitas layanan.
Dalam aspek tata kelola, IPCM memperoleh skor tertinggi di ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) dengan nilai 118,39 dan predikat “Leadership in Corporate Governance”.
Perusahaan juga mendapatkan penghargaan Juara II Annual Report Award 2024 untuk kategori Perusahaan Go Publik Non-Keuangan.
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, IPCM menggunakan Biosolar B40 yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon dari bahan bakar kapal.
IPCM juga mengembangkan sistem shore connection sebagai sumber energi alternatif dalam mendukung operasional ramah lingkungan.
Tiga motor pandu berdesain go green telah diluncurkan untuk memperkuat kontribusi perusahaan terhadap lingkungan yang lebih bersih dan efisien.
Shanti menegaskan bahwa IPCM terus memperkuat fundamental perusahaan, fokus pada transformasi pelayanan, serta adaptif terhadap digitalisasi untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan.