BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Saat sejumlah platform crypto global mengalami gangguan akibat permasalahan pada infrastruktur Amazon Web Services (AWS), INDODAX memastikan bahwa seluruh layanan mereka tetap berjalan normal tanpa hambatan.
Pengguna INDODAX, termasuk pemilik aset digital seperti Bitcoin, tetap dapat bertransaksi dengan aman.
Gangguan sistem terjadi pada Selasa malam (15/4) di salah satu pusat data AWS kawasan Asia, mengakibatkan gangguan jaringan yang berdampak pada banyak layanan cloud.
Efeknya dirasakan langsung oleh berbagai crypto exchange besar seperti Binance dan KuCoin, hingga menyebabkan kesulitan akses, kegagalan transaksi, dan gangguan pada wallet pengguna.
Tidak hanya exchange global, beberapa platform lokal di Indonesia pun turut terdampak. Namun demikian, INDODAX sebagai crypto exchange terbesar di Indonesia menyatakan sistem mereka tetap stabil selama insiden berlangsung.
William Sutanto, CTO INDODAX menjelaskan bahwa sejak awal, INDODAX menggunakan penyedia layanan cloud yang berbeda dari AWS.
“Kami memang memilih platform cloud lain agar memiliki infrastruktur yang resilient dan scalable, terutama untuk menjaga ketersediaan layanan yang krusial dalam industri aset digital,” ujar William.
Ia menambahkan bahwa ketahanan sistem merupakan aspek penting dalam bisnis kripto yang sangat bergantung pada kecepatan dan kestabilan.
Oleh karena itu, INDODAX secara aktif membangun sistem yang mampu menghadapi risiko teknis, termasuk gangguan eksternal.
INDODAX juga menyoroti pentingnya transparansi dalam menyikapi situasi darurat seperti ini. Meski tidak terdampak, mereka tetap mengapresiasi langkah sejumlah platform global yang segera memberikan informasi terbuka kepada penggunanya.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya ketahanan infrastruktur digital dalam menghadapi gangguan mendadak. INDODAX menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keandalan, keamanan, dan kenyamanan pengguna, serta memperkuat sistem untuk menghadapi tantangan di masa depan.
