Scroll untuk baca artikel
Luar Negeri

Houthi Rilis Video Drone Serang Tanker Minyak di Laut Merah

17
×

Houthi Rilis Video Drone Serang Tanker Minyak di Laut Merah

Sebarkan artikel ini
Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman merilis rekaman pada tanggal 3 Oktober yang menunjukkan sebuah kapal tanpa awak menabrak kapal yang mereka gambarkan sebagai kapal tanker minyak “Inggris”, Cordelia Moon, di Laut Merah dua hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 1 Oktober. (HOUTHIS MEDIA CENTER/HANDOUT HANDOUT/EPA-EFE/Shutterstock)

BISNISASIA.CO.ID, YAMAN – Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman merilis rekaman pada tanggal 3 Oktober yang menunjukkan sebuah kapal tanpa awak menabrak kapal yang mereka gambarkan sebagai kapal tanker minyak “Inggris”, Cordelia Moon, di Laut Merah dua hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 1 Oktober.

Sebuah tangki pemberat di sisi pelabuhan kapal tersebut rusak dalam insiden tersebut, menurut United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO).

Houthi mengatakan, kapal tersebut menjadi sasaran delapan rudal balistik dan rudal bersayap, sebuah pesawat tak berawak, dan sebuah kapal tanpa awak.

Serangan tersebut dilakukan untuk mendukung pasukan “perlawanan” Lebanon dan Palestina, dan sebagai tanggapan atas serangan Amerika dan Inggris terhadap pasukan Houthi, kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :   Vantage Foundation dan Teach For Malaysia Bersinergi Berdayakan Anak-Anak Orang Asli Lewat Pendidikan

Houthi menggambarkan kapal tanker tersebut sebagai kapal tanker Inggris, tetapi situs web lalu lintas laut mengatakan bahwa kapal tersebut terdaftar di Panama.

Storyful tidak dapat memverifikasi secara independen siapa pemilik kapal tersebut.

Baca Juga :   Militer Amerika Serikat Serang Sistem Persenjataan, Pangkalan Milik Houthi di Yaman

Kapal kedua, Minoan Courage, menjadi sasaran rudal di daerah yang sama di Laut Merah, kata UKMTO.

Houthi juga mengatakan bahwa mereka menyerang kapal ketiga, sebuah kapal kontainer bernama Marathopolis, dengan pesawat tak berawak di Samudra Hindia dan mengatakan bahwa itu karena kapal tersebut terus berdagang di Israel.