Scroll untuk baca artikel
Headline

Ekonomi Indonesia Tumbuh Melebihi Perkiraan

34
×

Ekonomi Indonesia Tumbuh Melebihi Perkiraan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. (Foto: Safar/bisnisasia.co.id)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Terjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melebihi perkiraan sebelumnya. Pada triwulan IV 2023, pertumbuhan mencapai 5,04 persen (yoy), meningkat dari angka 4,94 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya, sehingga secara total pada tahun 2023 mencapai 5,05 persen (yoy).

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan ekspor, investasi dalam sektor bangunan yang meningkat, dan dampak positif dari pelaksanaan Pemilu. Jika dilihat dari sektor usaha (LU), pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 terutama didorong oleh sektor-sektor terkait mobilitas seperti Perdagangan Besar dan Eceran, Transportasi dan Pergudangan, Informasi dan Komunikasi, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Informasi ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (21/2/2024).

Dalam konteks spasial, Perry melanjutkan, pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat terjadi di banyak wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti oleh Kalimantan dan Jawa.

Baca Juga :   Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, Kemenhub Pastikan Kapasitas Kursi dan Konektivitas Udara Tercukupi

“Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5 persen,” ujar Perry.

Menurut Gubernur BI, proyeksi ini dipengaruhi oleh membaiknya kinerja ekspor seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang meningkat, serta permintaan domestik yang tetap kuat didukung oleh keyakinan positif pelaku ekonomi. Konsumsi Rumah Tangga dan investasi, terutama di sektor nonbangunan, perlu terus didorong agar dapat memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga :   Bank DKI berhasil Catat Kinerja Baik di Q4 2023 dengan Laba Bersih Tembus Rp1 Triliun

“Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan, terutama melalui kebijakan makroprudensial dan kebijakan sistem pembayaran, serta berkolaborasi dengan langkah-langkah stimulus fiskal dari Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi permintaan domestik,” tambah Perry.(saf/infopublik.id)