BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Purwokerto meluncurkan program klasterisasi budidaya ikan di ember, atau budidamber, di Unit Mekaar Sumbang 2, Banyumas. Program ini memperkenalkan konsep menarik yang memungkinkan warga desa untuk memanfaatkan pekarangan rumah mereka sebagai tempat budidaya ikan.
Komisaris Independen PNM, Nurhaida, turut hadir dalam acara tersebut dan mencoba praktik budidamber bersama para peserta lainnya. Menurut Nurhaida, program ini dapat menjadi sumber ketahanan pangan rumah tangga di desa. Selain praktis, budidamber juga dapat dilakukan oleh siapa saja.
“Ini bisa menjadi sumber ketahanan pangan skala rumah tangga, tidak hanya untuk konsumsi pribadi tetapi juga sebagai peluang usaha. Warga desa yang terkenal dengan semangat kebersamaannya bisa saling mendukung dalam mengelola dan mengembangkan potensi budidaya ikan di ember ini,” jelas Nurhaida pada Kamis (20/6).
Para peserta, terutama ibu-ibu, setuju dengan pendapat Nurhaida. Mereka melihat potensi besar dalam budidamber untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus menyediakan sumber protein yang sehat. Nani, salah satu nasabah yang menjadi peserta, mengikuti instruksi dari pelatih budidaya yang difasilitasi oleh PNM.
“Ternyata sangat mudah, hanya perlu ember, bibit ikan lele, dan rakit apung untuk menanam sayuran di atasnya,” ungkap Nani dengan gembira. Dalam beberapa minggu, diharapkan ikan-ikan lele akan tumbuh dengan baik, dan kangkung segar akan mulai muncul di rakit apung.
Nurhaida menambahkan bahwa program klasterisasi yang digagas oleh PNM akan terus dioptimalkan sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah. Ia berharap klasterisasi budidamber dapat dilakukan secara berkelanjutan oleh warga desa dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan sosial masyarakat.
“Semangat kebersamaan dan kerja keras mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ini menunjukkan bahwa dengan inovasi dan kerjasama, perubahan positif bisa terjadi di mana saja, termasuk di desa kecil yang penuh potensi seperti Banteran,” tutupnya. (saf)