Scroll untuk baca artikel
Finansial

BCA Rangkul Lebih Banyak Gen Z Jadi Investor

32
×

BCA Rangkul Lebih Banyak Gen Z Jadi Investor

Sebarkan artikel ini
EVP Wealth Management BCA Indrawan (kanan) di sesi Mini Studio BCA Expoversary 2024, membeberkan strategi Welma dalam merangkul lebih banyak generasi muda.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Tren jumlah investor muda bertambah signifikan dalam beberapa tahun ini. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membeberkan sejumlah strategi yang mereka usung dalam merangkul lebih banyak anak muda untuk berinvestasi melalui fitur Welma di aplikasi myBCA.EVP Wealth Management BCA Indrawan menuturkan bahwa pada dasarnya BCA dikenal sebagai transaction bank yang senantiasa berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam. Melihat perkembangan pasar, BCA juga harus mampu mengakomodasi minat dan kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi, termasuk dari generasi muda.

“Agar mendorong anak-anak muda dan mereka yang baru mulai berinvestasi kita menurunkan limit pembelian, sehingga dengan Rp 10.000 mereka sudah bisa beli reksa dana, dan dengan Rp 1.000.000 sudah bisa membeli obligasi dalam mata uang Rupiah,” ujar Indrawan dalam Mini Studio Wealth Management di BCA Expoversary 2024 di ICE, BSD, Kamis (1/3).

Indrawan mencermati bahwa iklim investasi tetap kondusif di tengah dinamika perekonomian global dan geopolitik. Lebih menarik lagi, jumlah investor di pasar modal Indonesia bertambah sebesar 17,95%, dari 10,31 juta pada tahun 2022 meningkat menjadi 12,16 juta per akhir Desember 2023.

Selaras dengan perkembangan tersebut, selama beberapa tahun terakhir, jumlah nasabah investasi di BCA konsisten tumbuh sekitar 20% per tahun. Perihal jumlah investor, Gen Z masih menjadi kelompok usia dengan jumlah terkecil dibanding kelompok usia lainnya. Kendati secara jumlah masih minim, kelompok usia tersebut mengalami pertumbuhan yang paling tinggi, yaitu sekitar 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga :   BI: Survei Harga Properti Residensial Triwulan IV 2023 Harga Properti Residensial Naik

“Selaras dengan minimal pembelian produk investasi yang semakin kecil, kami mencermati rata- rata jumlah pembeliannya justru makin baik. Secara psikologis, membuat banyak orang merasa bisa membelinya. Kalau dulu kan tidak sedikit yang takut. Cara ini berhasil mendorong nasabah untuk berani berinvestasi,” pungkas Indrawan.

Meningkatnya minat investasi secara umum juga dirasakan oleh BCA yang melihat adanya pertumbuhan dana kelolaan investasi. Hingga akhir tahun 2023, dana kelolaan investasi BCA yang terdiri dari obligasi dan reksa dana hampir mencapai Rp200 triliun, atau tumbuh lebih dari 40% secara tahunan (YoY).

Di samping memberikan kemudahan berinvestasi, BCA juga memahami bahwa tingginya minat dalam investasi harus diimbangi dengan literasi keuangan yang baik. Kini, di aplikasi myBCA juga terdapat fitur wealth insight yang berisikan publikasi mengenai perkembangan ekonomi dan pasar modal global maupun dalam negeri, seperti BCA Weekly Market Overview yang diterbitkan setiap minggu dan BCA House View yang diterbitkan setiap bulan.

Baca Juga :   CEO Silicon Valley Bridge Bank Meminta Pelanggan untuk menyetor ulang dana Mereka

Selain itu, BCA secara rutin mengadakan BCA Wealth Summit selama dua tahun terakhir untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran nasabah tentang investasi. Acara ini menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan pakar ekonomi, investasi, hingga kesehatan, dengan tujuan memberikan wawasan dan pengetahuan yang beragam kepada nasabah BCA maupun masyarakat umum tentang pengelolaan keuangan secara holistik. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk finansial yang dapat mendukung mereka mencapai tujuan finansial mereka.(saf)