Scroll untuk baca artikel
HeadlineLuar Negeri

Kemenkes: Ulat Pembunuh Manusia Hoaks

19
×

Kemenkes: Ulat Pembunuh Manusia Hoaks

Sebarkan artikel ini
Tangkapan Layar Ulat Bulu Kucing (Foto : Youtube/sosial hits)

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Baru-baru ini, beredar konten di media sosial yang menyatakan bahwa ulat berbulu dapat menyebabkan kematian dalam waktu empat jam setelah menyuntikkan racunnya.

Namun, asal usul ancaman dari ulat berbulu ini belum jelas.

“Faktanya memang beracun, tapi tidak ada fakta yang menyebutkan kalau ulat ini bisa membunuh manusia.

Hoaks itu,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril melalui keterangan resminya pada Selasa (27/2/2024).

Jika terkena sengatan ulat berbulu ini, hal pertama kali harus dilakukan adalah mencuci area tubuh yang terkena sengatan dengan sabun dan air untuk mengurangi rasa sakit.

Baca Juga :   Indonesia Targetkan Jadi Anggota Penuh OECD dalam 3 Tahun Mendatang

Anda juga disarankan menggunakan krim anti-gatal jika sengatan mulai terasa gatal.

“Segera ke dokter sekiranya ada alergi terhadap gigitan serangga atau jika dirasa gejala terasa lebih parah,” kata Syahril.

Faktanya ulat yang dimaksud merupakan puss caterpillar atau ulat kucing atau ulat asp yang banyak ditemukan di wilayah selatan Amerika Serikat.

Ulat dengan bulu yang tebal ini tampak seperti anak kucing dan disebut ulat kucing. Ada juga yang menyebutnya ulat api, ulat asp, asp italia, ngengat kucing atau siput berbulu.

Baca Juga :   Remaja di Kentucky Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Mahasiswa

Panjang ulat kucing ini bisa mencapai hingga sekitar 1 inci dengan bulu berwarna coklat, abu-abu, merah, dan oranye.

Ulat ini dapat ditemukan di negara-negara selatan bagian Amerika, mulai dari Texas utara ke Maryland dan Missouri.

Dikutip dari smithsonianmag.com ulat kucing adalah serangga yang menarik dan unik.

Meskipun terlihat menggemaskan karena berbulu lebat, ulat ini sebenarnya merupakan salah satu serangga yang paling beracun di Amerika Utara.

Bulu-bulunya mengandung racun yang menyebabkan rasa sakit yang hebat jika terkena.

Baca Juga :   Pasukan Rusia Serang Ukraina Menggunakan Sepeda Motor Quad Saat Malam Hari

Bulu-bulu halus pada ulat kucing berfungsi sebagai perlindungan alami terhadap predator.

Ketika terancam, ulat bulu kucing akan menggerak-gerakkan tubuhnya dan mengeluarkan racun dari bulu-bulunya untuk menakuti predator.

Dan ketika makhluk berbulu ini bersentuhan dengan manusia, mereka menggunakan duri tersembunyi mereka untuk menyuntikkan racun yang menyakitkan ke korbannya.

Sengatan ulat ini dapat menimbulkan reaksi yang berbeda pada setiap orang.

Sengatan ulat ini hanya berbahaya bagi orang yang menderita reaksi ekstrem terhadap gigitan serangga. (Infopublik)