Scroll untuk baca artikel
Finansial

Bank DBS Indonesia Luncurkan “DBS Bersiap” untuk Dukung Mahasiswa dengan Disabilitas

56
×

Bank DBS Indonesia Luncurkan “DBS Bersiap” untuk Dukung Mahasiswa dengan Disabilitas

Sebarkan artikel ini
Bank DBS Indonesia bersama dengan Konekin (Koneksi Indonesia Inklusif) meluncurkan “DBS Bersiap”, sebuah program kolaboratif yang bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan yang lebih luas bagi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Menurut data dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) tahun 2023, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5 persen dari total penduduk. Meskipun demikian, studi oleh United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada tahun yang sama menunjukkan bahwa 36 persen anak penyandang disabilitas di Indonesia tidak mengenyam pendidikan, sementara hanya 8 persen anak tanpa disabilitas yang menghadapi situasi serupa.

Namun, terdapat kabar baik dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat peningkatan jumlah pekerja dengan disabilitas di Indonesia sebesar 160,18 persen dari 277.018 orang pada tahun 2021 menjadi 720.748 orang pada 2022. Hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran perusahaan akan inklusi dan kesetaraan di tempat kerja. Meskipun begitu, masih ada banyak langkah yang harus diambil untuk terus meningkatkan angka tersebut.

Dalam rangka mengatasi ketimpangan akses pendidikan bagi penyandang disabilitas, Bank DBS Indonesia bersama Konekin (Koneksi Indonesia Inklusif) memperkenalkan “DBS Bersiap”. Program kolaboratif ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, sejalan dengan tema Hari Pendidikan Nasional 2024 yang dirayakan setiap tanggal 2 Mei, yakni “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.

Baca Juga :   Bitcoin Menguat di Atas 72.000 Dolar AS Jelang Rilis CPI 

DBS Bersiap melibatkan 50 mahasiswa, di mana 58 persen di antaranya memiliki disabilitas sensorik (seperti low vision, tuna netra total, tunarungu, tunawicara, dan keterbatasan panca indera lainnya), 28 persen memiliki disabilitas fisik (seperti pengguna tongkat, kursi roda, tangan/kaki palsu, dan keterbatasan fisik lainnya), dan 14 persen memiliki disabilitas mental (seperti autisme, Asperger, Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD, bipolar, dan keterbatasan sosial lainnya).

Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, mengungkapkan, “Kami yakin bahwa setiap individu berhak atas pendidikan berkualitas. Melalui program DBS Bersiap, kami berkomitmen untuk mengembangkan program bimbingan yang inklusif bersama Konekin, serta melibatkan kontribusi karyawan kami. Ini merupakan langkah nyata dalam mendukung pilar keberlanjutan kami yang ketiga, yaitu Impact Beyond Banking, di mana kami berfokus pada penciptaan dampak positif bagi masyarakat, termasuk bagi para penyandang disabilitas.”

Keberadaan program ini menunjukkan keterlibatan aktif Bank DBS Indonesia dalam mengatasi ketimpangan akses pendidikan bagi penyandang disabilitas. Hal ini juga memperkuat komitmen Bank DBS Indonesia terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) sebagai bagian dari pilar keberlanjutan Impact Beyond Banking.

Baca Juga :   Google Merilis AI Generasi Baru untuk Gmail dan Cloud Software

Materi bimbingan dalam DBS Bersiap dirancang secara hati-hati dan terbagi dalam enam sesi workshop, diikuti dengan sesi mentoring selama 14 minggu. Materi mencakup topik seperti etika kerja, literasi keuangan dan investasi, komunikasi profesional, pemecahan masalah, pemilihan jalur karier yang tepat, dan pengembangan keterampilan individu maupun organisasi.

Dalam pelaksanaannya, peserta dibimbing oleh fasilitator dari Konekin dan Bank DBS Indonesia sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Sebelum program dimulai, seluruh fasilitator diberikan panduan etika untuk memastikan kelancaran setiap sesi dan pengalaman belajar yang positif bagi semua peserta.

Selain DBS Bersiap, Bank DBS Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif di bidang pendidikan, termasuk:

DBS Berpijar

Sejak tahun 2022, Bank DBS Indonesia telah bekerja sama dengan Pijar Foundation untuk memberikan pelajaran tentang berbagai keterampilan penting bagi ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia secara daring. Pada tahun 2023, program ini kembali dengan tema “Transformational Leadership: Building a Strong Foundation for the Future Society” dan sukses diikuti oleh 1.119 mahasiswa dari 439 universitas di Indonesia.

Baca Juga :   Bank DKI Raih Sertifikasi ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu Audit Internal

DBS Foundation Coding Camp

Program ini memberikan beasiswa pelatihan coding untuk meningkatkan kompetensi digital di Indonesia, diinisiasi oleh Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation dengan dukungan Dicoding Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2023, DBS Foundation Coding Camp telah diikuti oleh lebih dari 104.000 peserta, membantu menciptakan generasi yang mahir dalam literasi digital.

Bank DBS Indonesia percaya bahwa proses pembelajaran tidak mengenal batasan usia dan harus dilakukan secara berkelanjutan. Selain memberdayakan karyawan untuk berbagi pengetahuan, Bank DBS Indonesia juga mendorong karyawan untuk terus memperbaharui pengetahuan mereka melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan. Selama tahun 2023, Bank DBS Indonesia telah menginvestasikan lebih dari Rp52 miliar untuk pendidikan dan pelatihan karyawan, mencakup program seperti “Be My Guest” dan “Transformational Leadership”.

Dengan langkah-langkah ini, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk melengkapi karyawan dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan serta meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kompetensi yang dimiliki. Sebagai hasilnya, Bank DBS Indonesia dinobatkan sebagai ‘Best Company to work for in Asia 2023 (Indonesia)’ oleh HR Asia. (saf)