BISNISASIA.CO.ID, AFGHANISTAN – Jumlah korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi, kementerian dalam negeri Taliban mengatakan pada hari Sabtu (10/5/2024) namun Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan jumlah korban tewas mencapai dua kali lipatnya.
WFP, yang beroperasi di seluruh Afghanistan, mengatakan pada X bahwa banjir telah menewaskan lebih dari 300 orang namun tidak memberikan sumber untuk angka tersebut.
Ketika ditanya mengenai angka WFP, seorang juru bicara kementerian mengatakan angkanya masih 153 – namun pihak berwenang mengatakan bahwa jumlah korban jiwa dapat meningkat.
Sedikitnya 138 orang juga terluka dalam banjir di Baghlan utara, Takhar dan Badakhshan, yang disebabkan oleh hujan lebat pada hari Jumat, kata juru bicara kementerian, Abdul Mateen Qaniee.
Di desa Karkar, provinsi Baghlan, warga mengadakan pemakaman bagi mereka yang tewas akibat banjir.
“Saya kehilangan lima anggota keluarga saya – dua anak laki-laki, dua anak perempuan, dan ibu mereka akibat banjir bandang yang dahsyat ini,” kata Gulbudeen, seorang pelayat yang hanya menyebutkan satu nama.
“Kami berdiri di sisi lain dari banjir, tapi kami tidak dapat menolong mereka, dan akhirnya banjir merenggut nyawa orang-orang yang kami cintai.”
Otoritas Taliban mengirim helikopter untuk mencoba membantu warga sipil semalam setelah menerima laporan bahwa lebih dari 100 orang terdampar.
Banyak orang kehilangan tempat tinggal dan sistem transportasi, air dan limbah “sangat terganggu”, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Dampaknya sangat besar, menyebabkan hilangnya nyawa dan luka-luka, dengan banyak orang yang masih belum ditemukan,” kata kantor WHO di Afghanistan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Ditambahkan bahwa empat pusat kesehatan telah rusak dan satu hancur akibat banjir dan mengatakan bahwa badan tersebut mengirimkan tim kesehatan untuk memberikan perawatan di daerah yang terendam banjir.