BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Amerika Serikat menyambut peluncuran Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia senilai 649 juta dolar AS [lebih dari 10 triliun rupiah], sebuah hibah lima tahun antara Millennium Challenge Corporation (MCC), badan bantuan luar negeri pemerintah AS, dan Pemerintah Indonesia.
Hibah ini diharapkan dapat melipatgandakan bantuan pembangunan AS untuk Indonesia selama lima tahun ke depan, menambah bantuan pembangunan dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) sekitar 130 juta dolar AS per tahun.
“Fokus dari kesepakatan ini — pembiayaan campuran untuk infrastruktur publik, dan akses ke pembiayaan untuk usaha kecil milik perempuan — merupakan bukti kecerdikan dan kecanggihan kemitraan AS-Indonesia,” kata Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala S. Lakhdhir.
“Indonesia membutuhkan investasi triliunan dolar dalam infrastruktur yang bersih dan berkelanjutan untuk mendukung ekonominya yang berkembang pesat. Mobilisasi modal swasta melalui pembiayaan campuran menjadi sangat penting.” katanya.
Lakhdhir melanjutkan, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia yang berkembang pesat, dan sebagian besar dimiliki oleh perempuan. Akses pembiayaan yang lebih baik akan membantu mereka mengembangkan usaha kecil mereka.
Pada acara peluncuran 4 September di Energy Building, Kawasan Pusat Bisnis Sudirman, Jakarta tersebut, Dubes Lakhdir turut didampingi oleh Wakil Presiden Operasi Kesepakatan MCC, Cameron Alford; Wakil Menteri Keuangan Indonesia, Thomas Djiwandono; Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Teni Widuriyanti; dan Maurin Sitorus, Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II, yang akan melaksanakan program-program Compact atas nama Pemerintah Indonesia.
Compact MCC, yang mencakup investasi bersama sebesar 49 juta dolar AS dari Pemerintah Indonesia sebagai tambahan dari dana hibah MCC sebesar 649 juta dolar AS, akan membantu Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses terhadap pembiayaan infrastruktur —khususnya infrastruktur transportasi dan logistik— dan dukungan untuk usaha kecil milik perempuan.
Proyek yang dikembangkan dengan koordinasi erat dengan Indonesia ini akan memajukan upaya AS untuk membangun infrastruktur transportasi yang tahan terhadap iklim dan mendukung tujuan pembangunan Indonesia sekaligus berkontribusi pada tujuan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global.
“Intinya, ini tentang manusia,” ujar Dubes Lakhdhir.
“Ini tentang membantu orang menjalani kehidupan yang lebih sejahtera dan menumbuhkan ekonomi Indonesia, dalam kemitraan dengan Amerika Serikat.” Dubes Lakhdhir menambahkan, “Kita punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Hari ini, kita merayakan. Besok, dan selama lima tahun ke depan, kita bekerja.”
Pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik, Amerika Serikat dan Indonesia terus memperdalam kerja sama politik, ekonomi, dan keamanan serta memperluas kemitraan untuk mengatasi tantangan yang muncul. Dimulainya Compact Indonesia menandai langkah penting lainnya dalam memajukan hubungan bilateral yang menguntungkan bagi warga Indonesia dan Amerika.